Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara siswa dengan lingkungannya. Oleh karena itu, lingkungan perlu diatur sedemikian rupa sehingga timbul reaksi siswa ke arah perubahan perilaku yang diinginkan. Pengaturan lingkungan tersebut, meliputi analisis kebutuhan siswa, karakteristik siswa, perumusan tujuan, penentuan materi pelajaran, pemilihan strategi yang sesuai, serta media pembelajaran yang diperlukan. Jadi, strategi pembelajaran merupakan salah satu unsur yang penting dipahami oleh guru. Â
Strategi pembelajaran terdiri atas semua komponen materi pelajaran dan proseduryang akan digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Strategi pembelajaran juga dapat diartikan sebagai pola kegiatan pembelajaran yang dipilih dan digunakan guru secara kontekstual, sesuai dengan karakteristik siswa, kondisi sekolah, lingkungan sekitar serta tujuan khusus pembelajaran yang dirumuskan.Â
Jenis-jenis Strategi PembelajaranÂ
1. Strategi Deduktif - Induktif
Pembelajaran deduktif disebut pula pembelajaran langsung (direct Instruction). Strategi berfikir deduktif adalah strategi berfikir yang menerapkan hal -- hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian -- bagiannya yang khusus.Strategi deduktif ini merupakan pemberian penjelasan tentang prinsip -- prinsip isi pelajaran, kemudian dijelaskan dalam bentuk penerapannya atau contoh- contohnya dalam situasi tertentu.Strategi ini menjelaskan teori ke bentuk realitas atau menjelaskan hal -- hal yang bersifat umum ke yang bersifat khusus. Â
Strategi pembelajaran induktif adalah sebuah pembelajaran yang bersifat langsung tapi sangat efektif untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan keterampilan berpikir kritis. Pada pembelajaran induktif guru langsung memberikan presentasi informasi-informasi yang akan memberikan ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang akan dipelajari siswa, selanjutnya guru membimbing siswa untuk menemukan pola-pola tertentu dari ilustrasi-ilustrasi yang diberikan tadi. Biasanya pembelajaran dilakukan dengan cara eksperimen, diskusi, dan demonstrasi.
2. Strategi Ekspositori Langsung Dan Belajar TuntasÂ
Strategi ekspositori langsung, guru membuat struktur pelajaran denganÂ
maju secara urut. Guru dengan cermat mengontrol materi dan keterampilanÂ
yang dipelajari. Pada umumnya, dengan strategi ekspositori langsung, guru menyampaikan keterampilan dan konsep-konsep baru dalam waktu yangÂ
relatif singkat. Strategi pembelajaran langsung berpusat pada materi dan guruÂ
menyampaikan tujuan pembelajaran secara jelas kepada siswa. Guru memonitor pemahaman siswa dan memberikan balikan terhadap penampilan mereka. Termasuk dalam strategi pembelajaran langsung, yaitu pembelajaran eksplisit.Â
Pembelajaran eksplisit menuntut guru untuk memberi perhatian kepada siswa, memberi penguatan atas respons yang benar, menyediakan balikan kepada siswa tentang kemajuannya, dan meningkatkan jumlah waktu yang digunakan siswa untuk mempelajari materi.Â
Strategi belajar tuntas didasarkan pada keyakinan bahwa semua siswa dapat menuntaskan bahan yang diajarkan jika kondisi-kondisi pelajaran disiapkan untuk itu. Kondisi-kondisi tersebut meliputi siswa
diberi waktu belajar yang cukup, ada balikan untuk penampilannya, program pembelajaran individual, berkaitan dengan porsi materi yang tidak dikuasai pada pembelajaran awal, dan kesempatan menunjukkan ketuntasan setelahÂ
mendapat remediasi.Â
Penilaian Hasil BelajarÂ
Penilaian merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik. Penilaian terkait aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk setiap jenjang pendidikan, baik selama pembelajaran berlangsung (penilaian proses) maupun setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil belajar).
Jenis-jenis penilaian
1. Penilaian harian merupakan proses kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi secara periodik untuk menilai kompetensi peserta didik.
2. Penilaian non tes adalah penilaian yang digunakan untuk menilai aspek afektif/ sikap dan psikomotor/ ketrampilan.
3. Penilaian Tengah Semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8--9 minggu kegiatan pembelajaran/setengah semester.
4. Penilaian Akhir Semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.
Fungsi Penilaian
Penilaian bukan sekadar untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik.Â
Penilaian dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam proses belajar.Â
Selama ini, seringkali penilaian cenderung dilakukan hanya untuk mengukur hasilÂ
belajar peserta didik. Sehingga, penilaian diposisikan seolah-olah sebagai kegiatan yang terpisah dari proses pembelajaran. Penilaian seharusnya dilaksanakan melalui tiga pendekatan, yaitu assessment of learning (penilaian akhir pembelajaran), assessment for learning (penilaian untuk pembelajaran), dan assessment as learning (penilaian sebagai pembelajaran).
Jadi kesimpulannya, strategi pembelajaran sangat diperlukan baik bagi seorang tenaga pendidik ataupun peserta didik. Karena dengan strategi pembelajaran kesempatan untuk mencapai tujuan belajar akan menjadi lebih mudah dan terstruktur. Selain itu, penilaian hasil belajar juga sangat diperlukan untuk menjadi bahan evaluasi bagi peserta didik. Sehingga peserta didik dapat meningkatkan kemampuan belajar dan motivasi untuk konsisten dalam belajar.