Mohon tunggu...
erma Nursetyani
erma Nursetyani Mohon Tunggu... Lainnya - QC

menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Serba Salah

5 April 2019   16:36 Diperbarui: 5 April 2019   16:44 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

cerita sedikit pengalamanku ketika menaiki kereta.

percakapan Aku dengan kawanku bernama dina.

Dina : "Er, enak kali ya kerja di Jakarta kayak kamu, naik kereta setiap hari". ucapnya dengan nada ingin kerja naik kereta.

Aku:"enak banget ( sambil ketawa), sangking enaknya rasanya enggak mau naik kereta pas jam berangkat dan pulang kerja".

Dina :"Loh kenapa? jadi berasa jalan-jalan tau ( senyum )".

Aku:"kamu gak tau sih bagaimana sensasi naik kereta di jam ketika orang-orang berangkat dan pulang kerja ".

Dina:"sensasinya gimana? Pasti seru banget, aku udah ngebayangin gimana serunya naik kereta setiap hari".

Aku:"kamu mau mencoba tidak? Hayo bareng denganku."

Dina:"pengen banget" (dengan penuh kegembiraan)

"eh tapi sensasinya apa? (penasaran)".

Aku:"sensasinya sangat luar biasa, ya salah satunya desak desakan".

Dina:"Sudah biasa desak-desakan, ya wajar dong er kalo desak-desakan". (sambil tertawa).

Aku:"sangat wajar sekali, tapi ini kelewat wajar, kataku".

Dina:"duh kelewat wajar gimana?". (penasaran dan sambil melihat kearahku).

Aku:" itu belum apa-apa, dikereta itu kita berdiri sepanjang jalan, tapi terkadang duduk jika beruntung ( dan itu jarang sekali) karena aku tidak tega lihat ibu-ibu berdiri. Oh ya  kamu tau baju kotor di mesin cuci?". ( bertanya dengan santai)

Dina:"waduh berdiri huhu. tau, bajunya dimasukkan kedalam mesin cuci lalu di giling". ( menjawab sambil bingung)

Aku:"yg aku rasakan seperti itu, sesudahnya semua badan pada sakit ".

Dina:"waduh" (sambil mikir).

Aku:"kamu takut ya?" tanyaku.

Dina:"aku takut kalo desek desekan yang didalam keretanya campuran".

Aku:" KRL bogor-jakarta ada ko yang di khususkan untuk wanita, tepatnya di gebong depan dan gerbong belakang. Aku sih gak mau jikalau desak desakan di gerbong campuran. Ngeri tau".

Dina:" iya ngeri banget aku jadi takut, terus kamu naik gerbong yang khusus wanita? Di gerbong wanita bisa duduk gak? ".

Aku:" iya berdiri itu always bagi yang muda-muda, jikalau desak-desakan  juga sesama wanita ini, meskipun di tempat wanita harus memiliki tempat yang memang terhindar dari desak desakan yang mengakibatkan serba salah".

Dina :" serba salah kayak gimana?". Tanyanya

Aku;"iya kemarin aku mengalami kejadian karena salah posisi dikereta,  aku kegencet banget, sangking kegencetnya badan gak bisa bergerak sama sekali. Kedepan gak bisa, kebelakang gak bisa apalagi ke kanan dan kekiri. Rasanya pengap sekali, disitu posisi aku lagi puasa pula :(. rasanya engap pengen muntah. tapi alhamdulillah terlewati. aku mau nanya nih, gimana kalo kamu jadi aku diposisi kayak gitu?".

Dina:"erma nakut nakutin ih ,  aku diposisi kayak gitu pengen keluar rasanya atau enggak muntah di tempat, kan aku mabukan kalo naik kendaraan ( hihihi)."

Aku:" kalau mau naik kereta jangan jam ketika orang-orang berangkat dan pulang kerja ( senyum). Meskipun sudah sigerbong wanita aku mempunyai tempat yang terhindar dari desa-desakan yaitu di bangku prioritas, disana meskipun berdiri dan berdesak desakan tidak sampe serba salah."

Dina:"sepengap itukah? aku ngeri ih kayaknya aku gak kuat menghadapi itu semua :(. Asik dikasih tau tempat yang lumayan aman yak kalau naik kereta, makasih er."

Aku:"lebayyy hehehe, semuanya menjadi pelajaran hidup dan pengalaman yang penting bersyukur eakk".

Dina:"eak jadi ceramah wkwkw tapi bener juga. yang kita inginkan itu belum tentu terbaik untuk kita".

mereka berdua berjalan menuju rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun