Dina:"Sudah biasa desak-desakan, ya wajar dong er kalo desak-desakan". (sambil tertawa).
Aku:"sangat wajar sekali, tapi ini kelewat wajar, kataku".
Dina:"duh kelewat wajar gimana?". (penasaran dan sambil melihat kearahku).
Aku:" itu belum apa-apa, dikereta itu kita berdiri sepanjang jalan, tapi terkadang duduk jika beruntung ( dan itu jarang sekali) karena aku tidak tega lihat ibu-ibu berdiri. Oh ya  kamu tau baju kotor di mesin cuci?". ( bertanya dengan santai)
Dina:"waduh berdiri huhu. tau, bajunya dimasukkan kedalam mesin cuci lalu di giling". ( menjawab sambil bingung)
Aku:"yg aku rasakan seperti itu, sesudahnya semua badan pada sakit ".
Dina:"waduh" (sambil mikir).
Aku:"kamu takut ya?" tanyaku.
Dina:"aku takut kalo desek desekan yang didalam keretanya campuran".
Aku:" KRL bogor-jakarta ada ko yang di khususkan untuk wanita, tepatnya di gebong depan dan gerbong belakang. Aku sih gak mau jikalau desak desakan di gerbong campuran. Ngeri tau".
Dina:" iya ngeri banget aku jadi takut, terus kamu naik gerbong yang khusus wanita? Di gerbong wanita bisa duduk gak? ".