Kembali lagi ke cerita si bungsu. Tahun ini, Nida sudah duduk di Kelas 9 SMP. Insya Allah tahun depan sudah tamat dari jejang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan akan menuju ke jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Patut bersyukur, saya melihat anak-anak sedang banyak perubahan selama dua tahun lebih atau menjelang tiga tahun mondok. Si bungsu nampaknya nggak bakakan lagi minta pulang tatkala si sulung izin pulang karena sakit.
Namun demikian, cengengnya si bungsu masih ada saat masa liburan di kampung. Kami membaca perkembangan kedisiplinan.
Oh, iya! Rupanya, dia juga sudah bisa mandiri, ditandai dengan mencuci baju sendiri ketika pulang liburan. Bundanya sengaja tidak mau mencucikan pakainnya, biar tidak terbiasa bergantung sama orang. Kalau di pondok, dia kadangkala dicucikan sama kakaknya. Alasannya, karena si kakak tidak senang kalau ada pakaian yang kotor-kotor dan belepotan sih. Si kakak juga kerap membangunkan adiknya menjelang subuh agar bisa mandi dan mencuci untuk menghindari antrian.
Jadilah si adik bertambah manja. Sedikit-sedikit si adik sering dibantu oleh si kakak. Si kakak kalau diacuhkan oleh si adik, yang terjadi adalah jurus ngomel-ngomel. Kalau alur cerita yang ini diniatkan bukan bahan status Facebook. Cukup urusan keluarga.Â
Eh, sudah bocor jalan ceritanya, bukan!
Pantasan kalau ada yang tidak beres dengan gaya si adik bikin si kakak jadi stres dan berujung gejala maag menyerangnya. Mudah-mudahan si kakak tidak kambuh lagi maagnya! Bundanya pun akhirnya meminta ke pembinanya agar duo gadisnya lebih baik pisah asrama.
Maksudnya apa pak? Agar si adik bisa mandiri dan si kakak tidak sakit maag. Gara-gara stres melihat tingkah adiknya yang kurang rajin, tiba-tiba cuaca jadi tidak cerah. Sekarang, penuh harap, si bungsu sudah lebih dewasa dan bertanggungjawab.
Kami sebagai orangtua tetap berikhtiar dan melangitkan doa-doa untuk mengiringi perjuangan mereka dalam menuntut ilmu dan meraih masa depan yang gemilang. Terima kasih anak-anak shaleh-shalehanya bunda dan kaeng (ayah) tetap bertahan mondok. Anda bertiga kebanggaan kami di dunia sampai akhirat.Â
Semoga kalianlah penolong kami di akhirat kelak! Aamiin!
***
Bagi kami sebagai wali santri, hari Jumat merupakan hari berkah yang berlimpah. Selain karena keagunganannya, juga hari telepon sejagat Pesantren Darul Arqam Gombara, dari anak-anak ke orang tuanya.