Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Lima Intelektual Nahdliyin Bukan Musuh, Kecuali Kolonialisme Israel

15 Juli 2024   22:45 Diperbarui: 15 Juli 2024   23:25 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ermansyah R. Hindi - Dokpri

Nyaris seharian saya mengintip konten berita di media sosial. Tanpa sengaja, saya memandangi berita yang membetot perhatian netizen di medsos. Rupanya sudah kadung heboh di medsos X. Tak pelak lagi berita seputar kunjungan so called 'lima intelektual muda Nahdliyin' ke Israel menjadi topik perbincangan hangat.

Lebih dari kata lumayan malah peristiwa anyar yang panas karena sensinya minta ampun. 

Mereka seakan berubah menjadi semacam "gravitasi" yang menggemaskan, memancing hingga mengundang hujatan di medsos.

Hebohnya lima intelektual muda Nahdliyin lantaran sowan dengan Presiden Israel Isaac Herzog dengan sesungguhnya bukan musuh dunia terutama negeri muslim. Tetapi, musuh nyata adalah zionis Israel yang menjajah hingga melakukan genosida dan pembersihan etnis terhadap warga Palestina. 

Diam-diam pertemuan antara kedua belah pihak berlangsung beberapa hari yang lalu.

Saya dan Anda bisa menyimak foto bareng nampaknya sebagian besar dari kaum intelektual mengulum senyum. Tidak heran, pernyataan yang tidak sepi di medsos X adalah melukai perasaan umat Islam dan kemanusiaan sejagat. Terlepas dari ragam penafsiran, orang anggap kunjungan kelima Nahdliyin telah nyenggol konstitusi.

Kita tahu bahwa intinya antara lain anti penjajahan karena tidak sesuai perikemanusian dan perikeadilan. Cuma sebatas itu alasan dan sorotan tajam netizen. 

Memang dari ujung kaki hingga ujung rambut konstitusi terbuka untuk ditafsirkan. Yang konyol, jika pendapatnya saja yang paling benar dan pendapat lain salah.

Lalu, yang terluka rasa kemanusian itu yang mana? Sakitnya ada di sini. Mendekati petengahan Juli saja, sudah lebih dari 38 ribu terbantai. 

Saat lima intelektual itu berkunjung ke Israel, maka saat itulah mereka dikecam habis lantaran dianggap "menari-nari" di atas penderitaan rakyat Palestina. 

Mereka bertemu tatkala sudah beribu-ribu anak termasuk bayi mati karena dihujani bom. Mereka berfoto bareng saat sudah banyak perempuan diserang rudal dan ditembaki senapan canggih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun