Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Teriakan Perang

21 Januari 2024   22:00 Diperbarui: 29 Januari 2024   05:34 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekecil apapun ucapan, tindakan, dan penampilan para calon presiden dan calon wakil presiden tidak bisa dipandang remeh. Dianggap oleh pihak lain soal mitos menang satu putaran adalah target Prabowo mustahil diselipkan dalam teriakan perang. 

Teriakan perang sebagai teriakan perang itu sendiri. Kita tidak peduli mengenai para pendukung yang ngotot untuk menang satu putaran.

Masih teriakan perang. Banyak jenis teriakan perang Romawi. Tetapi, kita ingin memodifikasi dan menafsirkan teriakan perang dalam ide dan tuntutan baru. Taruhlah misalnya, teriakan perang: Vita militaria est! (Hidup itu sendiri adalah perang!). Teriakan perang ini mesti diubah oleh Prabowo dan capres lainnya menjadi perang melawan kemiskinan, perang melawan korupsi dan nepotisme, perang melawan intoleransi, perang melawan mafia hukum, perang melawan krisis kenegarawanan, perang melawan pembajak demokrasi, perang melawan penghalang negara maju dan sejahtera, dan banyak lagi yang lain. Teriakan perang muncul dalam teriakan perang untuk menang dalam Pilpres.

Sebaliknya, saya dan Anda jangan sampai teriakan perang ibarat seseorang berteriak di ruang kosong. Jika Anda kepo sendiri, coba teriakan perang dilakukan di lapangan terbuka, di mall, dan tempat keramaian lainnya. Anda berteriak sekencang-kecangnya bisa jadi Anda dikerumuni bukan karena calon presiden. Satu langkah Anda akan diteriaki sebagai wong edan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun