Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Makassar

Kemiskinan Ekstrem: Pengantar dari Tamatnya Surat (1)

7 Desember 2023   17:33 Diperbarui: 20 Desember 2023   07:26 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita tahu obrolan tentang kemiskinan ekstrem mungkin lewat berita media dan media sosial. Permasalahan kemiskinan ekstrem perlu diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat. Buktinya, warganet dan publik malah lebih senang ngobrol sedikitnya soal politik dan olahraga daripada isu kemiskinan ekstrem. Sebagian orang tidak terangsang dengan obrolan tentang kemiskinan. Ya, kemiskinan ekstrem yang saya maksudkan.

Apalagi hanya kabar-kabari soal kemiskinan ekstrem melalui laporan hasil monitoring dan evaluasi. Ia dianggap seperti "iklan lewat;" ia bakal tidak digubris. Anggapan sebagian orang terhadap kemiskinan ekstrem hanya selingan sorotan atau kritik pedas, dibandingkan turut larut dalam permasalahannya yang tidak berujung pangkal.

Coba kita bayangkan, orang bisa puyeng karena mikirin nasib kaum miskin ekstrem. Kita mulai berpikir sampai dahi berkerut. 

Belum lagi istilah-istilah yang sulit dicerna dengan otak pentium satu. Belum dibaca, sorotan mata mulai redup bak lima watt.

Ini contoh kalimatnya. Serangkaian indikasi kesenjangan sosial, diantaranya keterbatasan akses, ketidakmerataan, ketidakterjangkauan, dan rendahnya kualitas pelayanan dan relevansi percepatan penghapusan kemiskinan, terutama kemiskinan ekstrem ditengarai sebagai salah satu faktor penghambat pembangunan manusia. Saya kira semua indikasi tersebut jika tidak diseriusi akan memperpanjang permasalahan kemiskinan ekstrem yang kian kompleks dan ruwet.

Stop dulu! Kita tarik nafas pelan-pelan. Kita perkirakan berapa lama waktu digunakan hingga bisa tertancap di kepala. Apa boleh buat, kita mesti menyesuaikan diri dengan kalimat-kalimat formal. Kita melanjutkan obrolan seputar kemiskinan ekstrem.

Sehingga hal tersebut perlu menjadi perhatian semua pihak dalam upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem secara sistematis dan terencana. Perencanaan tentunya perlu dirumuskan, dianalisis, diukur, dan ditindak lanjuti dengan bagaimana mengembangkan, menata, mengelola, dan memerhatikan program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem berdampak langsung serta memerhatikan manfaat terutama bagi rumah tangga miskin ekstrem.

Perumusan, analisis, pengukuran, dan tindakan nyata pemecahan permasalahan kemiskinan ekstrem perlu dilihat dari tahapan kegiatan monitoring dan evaluasi. 

Kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem tentu saja memerlukan koordinasi lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan secara terpadu dan berkelanjutan. 

Kebijakan dan program pemerintah daerah yang dilakukan secara sistematis, terencana, dan bersinergi antara dunia usaha dan masyarakat untuk mengurangi jumlah rumah tangga miskin ekstrem. Keluar dari kondisi kemiskinan ekstrem harus ditandai dengan meningkatnya kesejahteraan rumah tangga miskin ekstrem melalui pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha ekonomi berskala mikro dan kecil, dan upaya lainnya.

Program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dan memperkuat kapasitas kelompok masyarakat miskin untuk  terlibat dalam pembangunan sesuai dengan prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat. Program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil yang bertujuan untuk memberikan akses dan penguatan ekonomi bagi pelaku usaha berskala mikro dan kecil, dan program-program lainnya untuk meningkatan kesejahteraan masyarakat miskin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Makassar Selengkapnya
Lihat Makassar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun