Pertemuan antara Yenny Wahid, TPN, dan perwakilan PDI Perjuangan atau partai pengusung Ganjar-Mahfud berlangsung di Hotel Borobudur, Jumat (27/10/2023).Â
Diberitakan, di sana sudah siap barisan relawan pendukung Ganjar-Mahfud. Mereka mengenakan atribut dengan kaus bertuliskan Ganjar-Mahfud. Di situlah mereka menegaskan tekad untuk membentuk simpul-simpul kemenangan.
Dalam acara, mereka tidak datang dari acara sebelumnya. Mereka bergerak spontan untuk menentukan pilihan yang terburu-buru. Yenny Wahid masih saja melihat negeri kita dalam keceriaan, tanpa tatapan kosong.
Rupanya, gelak tawa memecah keheningan pertemuan bersejarah. Suatu pertemuan politik. Politik santap siang, yang dipadu dengan obrolan segar dan mengalir.
Pertemuan mereka dalam rangka menentukan dukungan kepada Ganjar-Mahfud. Dari sini, Yenny Wahid maju beberapa langkah ke depan. Satu tujuannya. Itulah inti pertemuannya dengan para tokoh dan partai pengusung.
Dukungan secara sah dan resmi dari Yenny Wahid alias Zannuba Ariffah Chafsoh kepada Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Yenny Wahid dikenal sebagai putri Presiden RI ke-4, Abdurahman Wahid menyatakan dukungan Barisan Kader Gus Dur (Barikade) kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tersebut ramai dan beredar di media dan media sosial. Satu diantaranya di Twitter (X).
Tetapi, pertemuan bersama dengan santap siang dalam suasana santai di tengah ingar-bingar kehidupan merupakan 'ruang suara' antara yang hadir dan yang tidak hadir. Ruang pertemuan dengan jamuan santap siang sebagai penanda teka-teki.Â
"Apa yang mereka bicarakan?" Ruang suara bersama berubah dicari tahu apa sebetulnya inti pembicaraannya.
Biasanya juga tempat dan waktu dianggap urusan teknis. Yang anggap substansi adalah target yang mereka ingin capai. Dukungan kepada tokoh yang memiliki hubungan psikologis atau tradisi keilmuan antara para tokoh pertunjukan dan yang memberi dukungan.
Marilah kita simak ujaran Yenny Wahid. "Kami Barisan Kader Gus Dur mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD." Lebih lanjut, Prof Mahfud MD adalah orang yang selama ini dengan kami, beliau ini dan juga kader Gus Dur, kedekatan ini sudah berlangsung lama kedekatan yang terjalin sejak Gus Dur masih ada.
Ada semacam ikatan sosio-politik berbasis tradisi Nahdlatul Ulama (NU) antara Mahfud MD dan Gus Dur. Perjalanan di antara keduanya begitu berkesan.