Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Misteri Di Seberang Sisi Gelap

19 Oktober 2023   15:01 Diperbarui: 3 Maret 2025   15:52 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasanagan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Sumber gambar: kompas.com)

Selamat Prof Mahfud MD atas terpilihnya berduet dengan Ganjar Pranowo! Akhirnya, misteri “M” terkuak usai Mahfud MD dipinang menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) Ganjar Pranowo terjawab. Kadangkala seseorang begitu tertarik dengan misteri “M” yang lainnya tidak sabar menanti. Misteri “M” mungkin sebagai “obat perangsang” di pertarungan politik. 

Ataukah setelah hilangnya misteri “M” akan menjadi sesuatu yang kasat mata? Dia adalah sesuatu yang bisa merangsang selera humor di tengah permainan politik pemilihan presiden.

Dimulai dari misteri “M” ada saat Mahfud MD cawapres Ganjar. Dalam bahasa gaul, "ya gaes ya, pasangan Ganjar-Mahfud sesuatu banget." Warganet berguyon politik saat zaman menghadirkan GOLPUD (golongan pendukung Ganjar-Mahfud).

Pagi gaes! Ternyata, betul ada cerita the last minute yang dimainkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk memutuskan siapa bacawapresnya. Cerita itu nyata. Kita tahu, masa pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden jatuh pada tanggal 19-25 Oktober 2023 untuk Pemilihan Presiden 2024.

Agak meraba-raba tatkala bakal calon presiden Ganjar Pranowo saat mengungkap misteri "M" bakal calon wakil presiden sehari atau dua hari sebelum masa pendaftaran calon presiden dan wakil presiden. Sudah bukan rahasia, Ganjar yang diusung oleh PDI-P secara gamblang dan langsung memberikan sinyal kuat akan mengundang bacawapresnya.

Sementara, nama Mahfud MD menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 makin menguat dalam bursa bacawapres Ganjar Pranowo. Secara verbal, tidak ada obrolan khusus saat ditanya tentang kesediaannya menjadi bacawapres Ganjar.

Teka-teki perang politik bacawapres dengan muda menjadi luncuran bagi papan catur permainan PDI-P. Sebab berdasarkan peta kekuatan, Mahfud MD paling mendekati skenario kemenangan. 

Inisial nama "M" akhirnya tidak jadi "pensiun" lantaran perang gerilya politik masih terus dimainkan. Dia adalah sosok misterius di seberang sisi gelap.

Memang misteri "M" sempat dimainkan selain Mahfud MD. Ada nama-nama diberi kata depan seperti Mas Erick Thohir, Mas Sandiaga Uno, Mas Ridwan Kamil, dan Mbak Khofifah Indar Parawansa. Jadi, kita dibuat kepo dengan inisial nama "M." Inisial ini seakan datang dan pergi di balik permainan catur politik. 

Kita sudah tahu jika permainan huruf "M" sesungguhnya adalah sosok personal. Dia merupakan tantangan dalam permainan yang hanya bisa misteri, ditebak bahkan dikecohkan dengan lawan.

Pasangan Ganjar-Mahfud bisa diukur kekuatannya dalam tahapan  berikutnya. Sehingga tidak heran sejumlah pengamat politik memberi gambaran awal persaingan dan permainan politik yang cukup cair. Sebaliknya, misteri "M" tidak pernah berhenti menghantui kekuatan lawan politik dengan hanya mengandalkan "subyek" di luar diri Mahfud MD. Ada logika atau rasionalitas politik lainnya di luar kepala kita.

Lenyapnya subyek dalam arti pikiran; ia digantikan oleh hasrat sebagai logika untuk bermain dalam permainan politik. Jika sudah berduet Ganjar-Mahfud berarti ada sesuatu yang bisa dilakukan. Namun, di sini yang ada, yaitu sebuah persiapan menuju masa pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden, 19-25 Oktober 2023 untuk Pemilihan Presiden 2024. Paling tidak, pasangan Ganjar-Mahfud mengarah pada titik balik.

Di suatu ruang, dimana Ganjar-Mahfud menampilkan adegan yang nyata telah lenyap karena mereka bermain dari permainan ke permainan lainnya. Aturan yang satu diisi dengan peran dan adegan yang saling mengisi dan saling menopang terutama suara dukungan yang nyata dan pasti dari pemilih.

Misteri “M” tetap misteri, kecuali Mahfud MD bakal calon wakil presiden Ganjar Pranowo. Mengapa “M” tetap misteri? 

Ribuan “milyar” dari kasus transaksi ganjal 349 triliun rupiah masih misteri “M” saat Mahfud MD menjadi cawapres Ganjar. Bahkan pasca pemilihan presiden pun bakal masih misteri “M.” Misteri lainnya berupa pasangan siapa yang “menang” di Pilpres 2024. Kita belum tahu sama sekali.

Tantangan Ganjar-Mahfud di depan mata; bukan hanya memenuhi syarat pendaftaran, tetapi juga mereka harus merefleksikan sekaligus mempromosikan masa depan Indonesia. Semuanya bertitik tolak di perhelatan Pilpres 2024. Jika Ganjar-Mahfud tidak memiliki kekuatan ke arah sana, saya kira mereka akan menggantang asap. Visi tidak cukup, mereka juga perlu kemampuan untuk mengubah kondisi.

Kita bisa banyangkan, umapamanya jika mereka salah langkah atau salah urus, maka mereka akan tercatat sebagai presiden dan wakil presiden (setelah terpilih) yang gagal dan bahkan penuh sumpah serapah dari publik atau warganet. Sebaliknya, jika mereka sukses dalam kepemimpinan nasional, maka mereka dieluk-elukan sebagai pemimpin luar biasa, yang membawa bangsa dan negara dalam kesejahteraan dan keadilan. Mereka bak pahlawan besar yang menang dalam peperangan. Nama mereka harum dan dikenang sepanjang masa

Ada secuil harapan dari para pendukung Ganjar-Mahfud. Mereka yang mendukungnya tidak sekadar bermimpi menang satu putaran. Semoga Ganjar-Mahfud menang, menang, dan menang! Tetapi juga mereka harus membuktikan janji-janjinya. Mereka mesti membebaskan bangsa dan negara dari belenggu kemiskinan dan korupsi. Mereka harus keluar dari mimpi buruk hukum yang tercederai, demokrasi tersendiri oleh segelintir kekuatan politik-ekonomi maupun hak-hak kebebasan berpendapat dan berekspresi. Mereka perlu menjamin kebutuhan dasar masyarakat supaya terpenuhi.

Seabrek lagi pekerjaan rumah di hadapan kita, yang perlu ditunaikan oleh pasangan Ganjar-Mahfud. Kita mengakui pekerjaan rumah itu tidak gampang. Ia membutuhkan energi lintas pelaku dan lintas generasi yang kreatif dan produktif didukung dengan integritas yang tinggi dan mental yang kuat untuk menyongsong masa depan Indonesia Emas, 2045 (kita berharap bukan mimpi kali ye!).

***

Sebagaimana kita saksikan, Mahfud MD tidak termasuk tiga besar hasil survei elektabilitas bakal calon wakil presiden. Selama ini, tokoh yang berada dalam tiga besar seperti Erick Thohir, Sandiaga Uno, dan Ridwan Kamil.

Elektabilitas Mahfud MD dinilai begitu rendah dari elektabilitas ketiga tokoh tersebut. Tetapi, dia rupanya meyakinkan PDI-P dilihat dari berbagai sisi atau pertimbangan. Tentu saja, berbagai pertimbangan telah dicermati secara luas dan mendalam mengapa lamaran bakal calon wakil presiden Ganjar Pranowo jatuh pada Mahfud MD. Kita akan membaca penilaian terhadap pasangan tersebut. Mereka diakui pas dan keputusan yang cemerlang.

Di situlah menariknya karena kepada yang mereka dilirik oleh PDI-P justeru bukan tiga besar yang tertinggi elektabilitasnya. PDI-P memiliki pertimbangan dalam memilih Mahfud MD sebagai bacawapres Ganjar Pranowo. Salah satu pertimbangan tersebut, diantaranya, Mahfud MD memiliki faktor sosiologis. Seorang bakal calon wakil presiden mesti jelas basis suara dukungan di suatu wilayah. Mahfud MD adalah kader Nahdiyin. Dia dianggap memiliki ceruk suara di Jawa Timur, Madura, dan Yogyakarta. Setelah diumumkan berpasangan dengan Ganjar Pranowo dikabarkan begitu welcome dengan masyarakat pemilih Bali.

Umumnya, aspek sosial yang dinilai oleh pemilih. Jika Mahfud MD diidentifikasi pada latar belakang keagamaan dan keterbukaan antaretnis, golongan, dan penghargaan atas kebinekaan atau perbedaan termasuk terdepan. Sikap inklusifitasnya terhadap warga lain dinilai mantul, mantap betul.

Mahfud MD sebagai seorang tokoh dengan tingkat elektabilitas yang rendah, tetapi memiliki basis pemilih yang sama dengan bacawapres mungkin tidak akan dianggap biasa-biasa untuk menambal kekurangan suara. Karena itu, Mahfud MD  yang ramai diperbincangkan memiliki basis pemilih yang berbeda dengan Ganjar Pranowo memiliki peluang yang lebih besar.

Faktor lainnya, yaitu faktor kualitas personal dari Mahfud MD menjadi pertimbangan. Dia dikenal memiliki integritas yang sudah teruji di lapangan. Dia cerdas, mumpuni sebagai profesor dalam disiplin hukum. Sangat memahami politik dan pemerintahan. Dia memiliki sepak terjang yang kadangkala mengundang kontroversi. Singkat kata, Mahfud MD sudah memiliki segudang pengalaman di lembaga yudikatif, legislatif, dan eksekutif.

Mahfud MD tidak hanya sebagai tokoh populer, dia juga dikenal bersih dari korupsi, misalnya. Cocoknya berpasangan dengan Ganjar Pranowo yang berpenampilan apa adanya. Keduanya bergaul dan tidak tersandung masalah penyelewengan jabatan atau sejenisnya. Patutlah kiranya Mahfud MD mengakui Ganjar Pranowo sebagai sosok yang merakyat dan berani mengambil tindakan demi kepentingan umum.

Penampilannya sederhana dan pandai bergaul di berbagai kalangan. Di medsos, dia kerap nge-twett. Jangan heran, banyak ucapan selamat kepada Mahfud MD setelah dinyatakan sejodoh dengan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon wakil presiden dan bakal calon presiden mendatang.

Secara khusus, sikap Mahfud MD yang menuai kontroversial. Sebutlah diantaranya, berseterunya Mahfud MD dengan sejumlah anggota Komisi III DPR menyangkut transaksi mencurigakan senilai 349 triliun rupiah sebagai dugaan tindak pidana pencucian uang. Soal LGBT sebagai kodrat manusia. Alasan Mahfud MD karena LGBT tidak termuat dalam KUHP baru hingga dia dicap sebagai "juru bicara" KPK terkait kasus eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo bersama dua orang anak buahnya, Kasdi Subagyono dan Muhammad Hatta di Kementerian Pertanian.

Nah, misteri "M" tinggalkan misteri. Kita sekarang berada di satu titik, dimana tidak seorang pun yang menjalankan kuasa dengan pandangan sempit dan bermental kerupuk di hadapan zaman yang telah berubah. 

Pandangan mereka adalah pandangan hampa dari sifat serakah. Mereka didambakan sebagai titik langkah yang ringan dan terukur.

Marilah kita perhatikan masa depan negeri kita, yang suatu hari masalah tidak pernah habis! Kita yakin masalah yang kompleks pasti lenyap di suatu hari. Duet Ganjar-Mahfud tidak selalu memandang dirinya sebagai pemimpin. Mereka tahu jika kuasa negara bukan untuk dimiliki, melainkan sebagai amanah.

Ganjar-Mahfud sudah menjadi calon pasangan “pengantin” Pilpres 2024. Sebentar hajatan bakal tiba bersama pasangan lainnya, yaitu hajatan lima tahunan pesta demokrasi yang damai, riang gembira, dan penuh hikmat. Ada nilai, dimana permainan politik PDI-P yang elegan. Ia bukan bagai “Banteng yang luka,” melainkan “Banteng yang bersalawat” menyambut kehadiran pasangan pengantin Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Sekali lagi, pasangan pengantin tersebut oleh segenap pendukungnya sebagai pilihan yang tepat. Siapa pun yang terpilih, maka itulah yang terbaik bagi negeri kita. Jayalah Indonesia kita!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun