Lenyapnya subyek dalam arti pikiran; ia digantikan oleh hasrat sebagai logika untuk bermain dalam permainan politik. Jika sudah berduet Ganjar-Mahfud berarti ada sesuatu yang bisa dilakukan. Namun, di sini yang ada, yaitu sebuah persiapan menuju masa pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden, 19-25 Oktober 2023 untuk Pemilihan Presiden 2024. Paling tidak, pasangan Ganjar-Mahfud mengarah pada titik balik.
Di suatu ruang, dimana Ganjar-Mahfud menampilkan adegan yang nyata telah lenyap karena mereka bermain dari permainan ke permainan lainnya. Aturan yang satu diisi dengan peran dan adegan yang saling mengisi dan saling menopang terutama suara dukungan yang nyata dan pasti dari pemilih.
Misteri “M” tetap misteri, kecuali Mahfud MD bakal calon wakil presiden Ganjar Pranowo. Mengapa “M” tetap misteri?
Ribuan “milyar” dari kasus transaksi ganjal 349 triliun rupiah masih misteri “M” saat Mahfud MD menjadi cawapres Ganjar. Bahkan pasca pemilihan presiden pun bakal masih misteri “M.” Misteri lainnya berupa pasangan siapa yang “menang” di Pilpres 2024. Kita belum tahu sama sekali.
Tantangan Ganjar-Mahfud di depan mata; bukan hanya memenuhi syarat pendaftaran, tetapi juga mereka harus merefleksikan sekaligus mempromosikan masa depan Indonesia. Semuanya bertitik tolak di perhelatan Pilpres 2024. Jika Ganjar-Mahfud tidak memiliki kekuatan ke arah sana, saya kira mereka akan menggantang asap. Visi tidak cukup, mereka juga perlu kemampuan untuk mengubah kondisi.
Kita bisa banyangkan, umapamanya jika mereka salah langkah atau salah urus, maka mereka akan tercatat sebagai presiden dan wakil presiden (setelah terpilih) yang gagal dan bahkan penuh sumpah serapah dari publik atau warganet. Sebaliknya, jika mereka sukses dalam kepemimpinan nasional, maka mereka dieluk-elukan sebagai pemimpin luar biasa, yang membawa bangsa dan negara dalam kesejahteraan dan keadilan. Mereka bak pahlawan besar yang menang dalam peperangan. Nama mereka harum dan dikenang sepanjang masa
Ada secuil harapan dari para pendukung Ganjar-Mahfud. Mereka yang mendukungnya tidak sekadar bermimpi menang satu putaran. Semoga Ganjar-Mahfud menang, menang, dan menang! Tetapi juga mereka harus membuktikan janji-janjinya. Mereka mesti membebaskan bangsa dan negara dari belenggu kemiskinan dan korupsi. Mereka harus keluar dari mimpi buruk hukum yang tercederai, demokrasi tersendiri oleh segelintir kekuatan politik-ekonomi maupun hak-hak kebebasan berpendapat dan berekspresi. Mereka perlu menjamin kebutuhan dasar masyarakat supaya terpenuhi.
Seabrek lagi pekerjaan rumah di hadapan kita, yang perlu ditunaikan oleh pasangan Ganjar-Mahfud. Kita mengakui pekerjaan rumah itu tidak gampang. Ia membutuhkan energi lintas pelaku dan lintas generasi yang kreatif dan produktif didukung dengan integritas yang tinggi dan mental yang kuat untuk menyongsong masa depan Indonesia Emas, 2045 (kita berharap bukan mimpi kali ye!).
***
Sebagaimana kita saksikan, Mahfud MD tidak termasuk tiga besar hasil survei elektabilitas bakal calon wakil presiden. Selama ini, tokoh yang berada dalam tiga besar seperti Erick Thohir, Sandiaga Uno, dan Ridwan Kamil.
Elektabilitas Mahfud MD dinilai begitu rendah dari elektabilitas ketiga tokoh tersebut. Tetapi, dia rupanya meyakinkan PDI-P dilihat dari berbagai sisi atau pertimbangan. Tentu saja, berbagai pertimbangan telah dicermati secara luas dan mendalam mengapa lamaran bakal calon wakil presiden Ganjar Pranowo jatuh pada Mahfud MD. Kita akan membaca penilaian terhadap pasangan tersebut. Mereka diakui pas dan keputusan yang cemerlang.