Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Survei Bayaran, Nyinyir Lagi

11 Oktober 2023   15:55 Diperbarui: 3 Maret 2024   18:46 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita akui, setiap rilis hasil survei dari lembaga survei yang memberitakan persentase elektabilitas bacapres tertentu masih ada pihak (mungkin pendukung bacapres lain) yang tidak sreg dan nyinyir. Saya tidak tahu persis apa alasan mereka. Mudah-mudahan saya yang keliru. Tayangan hasil survei elektabilitas bacapres membuat kita merundung bahkan terbelah hanya gara-gara berbeda pilihan politik. Ini yang membuat saya himne. Hening cipta sejenak.

Maksud saya, lebih penting bagaimana menggunakan medsos atau grup WA dengan suasana gembira dan santai. Eh, kita berisik daripada pasar di grup WA. Apalagi obrolan atau diskusinya sudah mengarah pada sentilan ke jagoan alias bacapres masing-masing. Saya hanya manggut-manggut dan tersenyum.

Lantas, bagaimana dengan tanggapan bernada nyinyir atas tulisan di grup WA? 

Kata-kata kawan di grup WA, yang saya anggap anjay dan ngaco kata-katanya. Inilah yang punya cerita singkat. Ringkasan ceritanya begini.

***

Esoknya, Selasa pagi, saya membaca chat dari kawan di grup WA. Kawan saya rupanya mengomentari catatan kecil saya semalam. Dia keberatan atas kemunculan Denny JA dan hasil survei LSI Denny JA. 

Alasannya, mengapa hasil survei LSI Denny JA yang disebar terutama di grup WA. Kawan saya mungkin jengah dengan LSI Denny JA melulu.

Padahal, rata-rata lembaga survei sudah kor atas elektabilitas Prabowo masih unggul ketimbang Ganjar dan Anies. Tudingan atas LSI Denny JA sebagai lembaga bayaran setiap saat sudah melebihi metode penalaran. Bukankah survei elektabilitas yang dilakukan oleh lembaga survei adalah bernilai ilmiah?

Survei elektabilitas bacapres menjadi kerja intelektual. Saya akui, saya doyan nge-share hasil survei LSI Denny JA. Apa alasannya? 

Jam terbang atau sepak terjang LSI Denny JA yang sudah teruji di empat periode presiden yang menang di Pilpres (SBY, 2 periode, Jokowi 2 periode).

Gayung bersambut. Obrolan berubah menjadi kata-kata yang kurang sedap lantaran saya memuat survei elektabilitas bacapres versi LSI Denny JA. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun