Kang Emil di mata publik selalu menginspirasi. Dia dinilai sebagai sosok dalam karakter kesederhanaan. Dia menandai Ars Politica. Seperti itu pula saat usai disematkan jas kuning yang melambangkan Partai Golkar.Â
Satu partai sebagai 'guru' merangkap 'ibu' yang melahirkan beberapa partai politik.
Vespa kuning yang dikendarainya menjadi saksi bisu di hari itu. Dia berada pada taraf simbolik dan taraf penandaan sebagai pria apa adanya. Ramah orangnya. Akhirnya, Ars Politica, seni politik permainannya. Dia berusaha keras untuk tidak terjebak oleh kenikmatan instan dalam dunia politik. Seni dan seni diatur seiring irama permainannya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!