Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Permukaan dan Perbedaan

24 November 2022   08:05 Diperbarui: 12 Juni 2024   13:37 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa depan anak-anak di daerah tertinggal akan ditinjau kembali, apa yang sekarang orang melihat secara terbuka, terekam dalam kesenyapan pada menit-menit terakhir kita.

Bayangan wajah terpantul bukan lagi dari bara api menyala-nyala di sekitar identitas dan perbedaan yang nampak sepeleh.

Tetapi, mereka menyimpan bara lain yang datang dari gambar-gambar virtual tetapi nyata.

Tidak ada lagi tubuh gelap dan putih, kecuali perbedaan atas konsep atau konsep identitas yang tidak dapat disubordinasi saat pengetahuan manusia mencapai titik terjauh dari perbedaan yang dimunculkannya.

Pada akhirnya, bentuk aktual muncul di atas kanvas di luar permukaan. Masa depan anak-anak akan berganti dengan perbedaan dalam pandangan.

Tetapi, tatkala kita melihat kanvas tanpa lukisan, ia menyediakan pandangan kita pada sudut ruang lain yang tidak pernah dijejaki.

Kita tidak melangkah pada sisi luar, karena ia berubah pandangan tepat di bagian belakang kanvas, dimana ia sedang dicetak ulang melalui perbedaan yang ‘sama’ (sumber daya manusia dilihat dari bidang pendidikan, kesehatan, dan ketenagkerjaan).

Ketertinggalan wilayah membentangkan sisi terbalik dari wilayah permukaan yang tidak pernah rampung, dimana perbedaan gambar atau citra diabaikan setelah ia keluar sebagai korban dari gambarnya sendiri.

Anak-anak berdiri di atas kanvas melebihi gambar yang bergantung dan tidak bergantung di dinding, sudut dimana pandangan mata dan mimpi mereka tidak terberi pada bagian luar atau pada permukaan. Anak-anak hidup di daerah tertinggal seakan-akan mirip sebuah gambar yang bergerak menghampiri mimpi masa depan.

Permukaan gambar dari sebuah wilayah maju adalah pengulangan di balik perbedaan “kue lapis” pembangunan nampak berbeda antara retorika dan di atas kanvas, dimana mereka muncul dengan wajah menunduk.

Pergerakan gambar tidak lagi muncul di atas kanvas, ia mengarah pada permukaan jalan murni dibentangkan kanvas yang berbeda. Ia menampilkan kata-kata menuju teks, ujaran, wajah, dan darah yang belum lahir di tengah terperosoknya perbedaan warna yang netral.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun