Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Film

Seandainya Wonder Woman 1984 Antrean Panjang demi Asap Dapur

8 Oktober 2022   08:55 Diperbarui: 8 Oktober 2022   13:43 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia tangguh menghadapi ketidakpekaan dari elite politik, sekalipun celoteh atau pernyataannya sungguh menyakitkan.

Dalam antrean panjang, Diana Prince WW84 tidak membawa batu ajaib atau batu impian, melainkan harapan dan impian akan diraih setelah kita keluar dari krisis minyak goreng.

Harapan dan impian besar yang memberi emak-emak kekuatan antrean panjang berjam-jam menghidupkan kembali semangat dari ketidakpastian. Dia membantu mereka untuk memahami realitas, memelihara kedamaian, dan ketabahan dalam menghadapi kesulitan hidup.

Bahaya dari dreamstone mengintai tatkala terjatuh ke tangan orang-orang yang tidak bertanggungjawab akan memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan atau menari-nari di atas penderitaan orang lain.

Dreamstone sesungguhnya tidak dibutuhkan ketika emak-emak antrean panjang, tanpa mengambil sesuatu dari mereka sebagai imbalan dari pengambil kebijakan. 

Keinginan dan harapan datang dari lubuk hati emak-emak yang paling dalam.

Misi utama Diana Prince WW84 datang ke Indonesia di paruh awal 2022 adalah bagaimana merasakan penderitaan sesama dengan cara antrean panjang. 

Di situlah dia diharapkan bisa menemukan titik terang dari permasalahan.

Sambil antrean berjam-jam, dia juga merenung, berpikir, dan bergerak untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam hal harga yang murah dan keterjangkauan minyak goreng. 

Begitulah harapan dan keinginan sederhana dari rakyat kecil.

Usahakanlah dari pihak produsen menghindari untuk merahi keuntungan sebesar-besarnya di balik stok minyak goreng kemasan setelah dilepas dalam mekanisme pasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun