Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Belajar dari Politik Persahabatan ala Derrida dan Tiga Hal Seteru Parpol

21 September 2022   09:55 Diperbarui: 8 Oktober 2022   19:55 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : criticaltheoryofreligion.org

Secara pribadi dan untuk membebaskan saya dari serba subyektif, lalu memilih Derrida diantara tokoh dunia dan dalam negeri.

Permasalahan akademik mungkin bisa terjadi karena istilah politik persahabatan belum ditemukan kerangka teoritisnya.

Apa yang Dibicarakan?

Derrida dalam The Politics of Friendship (2005) nampak lebih memilih pendekatan ontologis terhadap wacana politik persahabatan. Teks Derrida memungkinkan lebih siap untuk dibaca atau diabaikan.

Bisa juga, secara pribadi melihat istilah tersebut sekelebat dan sekepingan saja dari apa yang dimaksudkan oleh Derrida sendiri.

Jika kita membaca teks Derrida, politik persahabatan mungkin mirip dengan politik kebangsaan, yang digaungkan oleh seorang politisi tanah air.

Politik persaudaran rupanya tidak memiliki definisi yang baku. Derrida hanya menafsirkan teks Aristoteles dan teks Nietzsche, yang secara terbuka dibaca sebagai jejak politik persahabatan dalam kondisi kekinian.

Jangankan Aristoteles dan Nietzsche, sedangkan Derrida saja belum dikenal secara dekat. Dia sudah dikenal oleh para pengkaji pemikiran barat genre postrukturalis secara lebih fasih.

Tidak apalah membaca pemikiran yang berat-berat dicerna oleh otak. Yang penting usahakan bagaimana setelah membaca buku novel, secara pelan dan bertahap juga membaca buku aneh dari luar. Itu pun jika anak-anak muda berminat membacanya.

Sesekali mencomot ide dari luar lewat buku yang mungkin relevan dengan kehidupan sehari-hari. Termasuk belajar filsafat kehidupan diminati oleh sebagian orang.

Rangkaian peristiwa  yang mendekati kalimat, seperti: "Kami berbicara pada mereka." Satu langkah lagi setelah setiap orabg dalam suasana penuh keakraban berarti bersyarat menjadi politik persahabatan. Dimulai kapan dan dengan siapa orang berbicara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun