Mohon tunggu...
Erlangga Bastian Akbar
Erlangga Bastian Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - URIP KUDU URUP

MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA NIM - 21107030092

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Tradisi Lebaran yang Dirindukan Masyarakat Indonesia Sebelum Pandemi

21 April 2022   06:04 Diperbarui: 21 April 2022   06:13 1031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa disini yang setiap menjelang lebaran membeli baju baru? yah pasti ini sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia setiap menjelang lebaran. Ada yang membelikan baju untuk anaknya, keluarganya, bahkan pasangannya. 

Tapi  ketika pandemi muncul kegitan tersebut terhenti masyarakat di hibau untuk membeli pakaian secara online. Belanja online dan offline sangat berbeda rasanya karena ibu ibu tidak dapat tawar menawar ketika ingin membeli baju di online shop, ibu ibu juga tidak bisa mencobanya secara langsung atau mencoba barang di tempat. 

Sekarang ibu ibu kembali di perbolehkan belanja baju di pasar maupun di butik secara offline tapi harus di inget protokol kesehatan harus di jaga dengan ketat. 

Ketika ibu ibu belanja di pasar pastilah sangat seru karena kita bisa melihat ibu ibu yang jago tawar menawar apa lagi ketika ibu ibu membelikan baju untuk anaknya. wahh kita sangat rindu ya masa masa itu apa lagi ketika kita masih kecil pasti kita di ajak ke pasar untuk membeli baju lebaran.

Sumber CNN Indonesia
Sumber CNN Indonesia

Lebaran indentik dengan halal bihalal dimaan kita bersalam salaman dengan semua orang tanpa terkecuali. Di sini bisa melihata orang atau tentangga yang elum kita kenal sebelumnya. 

Kita bisa saling bersalam salaman saling lempar senyuman ketika bertemu. Adanya pandemi halal bihalal terpaksa di tunda demi ke amanan masyarakat itu sendiri agar tidak tertular covid - 19.

Sumber ngopi bareng id
Sumber ngopi bareng id

Makan Ketupat Sayur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun