Sesuatu telah terjadi...
terjadi begitu saja, membuatku terdiam sejenak..
menghela nafas panjang kemudian tersenyum
sebagiannya lagi menangis sesugukan..
aku tak tahu pasti mengapa aku menangis?
yang ku ingat pasti hatiku remuk redam oleh amarah..
amarah yang membungkus penat dalam ketidakberdayaanku..
ahhh..
aku tak mau begini!!!
mencari, tersenyum dan berakhir dnegan tangisan kemuadian berlari..
kakiku lemah, Tuhan..
Kumohon...
Jangan lagi..
Aku takut sendiri, menepi, berlari kemudian bersembunyi..
Tuhan..Tuhan...Panggilku dalam malam yang gelap
Andaikan saja aku kuat, Engkau boleh mengujiku
tapi nyatanya aku tak bisa, Tuhan..
Maaf ini terlalu berat untukku..
sangat..
Jangan Tuhan, Kumohon..
Aku menangis semakin nyaring saja..
Andaikan Jiwaku mampu menahan semua ini
pasti aku tak akan begini..
Tuhan, Lihatlah aku, aku hanya gadis kecil yang masih membutuhkannya..
Jangan...
Mataku sempat terpejam kemudian terisak lagi..
Aku hanya tak bisa melihatnya pergi..
meninggalkanku..
Tuhan..
Jangan ambil Ibuku..
jangan..
aku belum bisa berbuat sesuatu yang layak untuknya..
Kumohon, Jangan...
Dalam pekat malam.. kulihat Tuhan tetap mengambilnya dari sisiku, sisi ayahku, sisi kakakku..
kata ayahku, inilah hidup..
Ahhh.. Jangan Tuhan,,, Aku tak anggup lagi kehilangan
sebentar saja..
kunikmati ini semua dengan kebaikan ibuku yang mengalir didarahku..
Untukmu Mom..
(22 Desember 1957- 21 Mei 2004)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H