Mohon tunggu...
Septi Erlita
Septi Erlita Mohon Tunggu... Human Resources - mahasiswa yang mencoba produktif

hai! salam kenal, selamat membaca semoga tulisan saya bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Coronavirus: Bencana Ekologis Global

30 Juli 2020   08:00 Diperbarui: 30 Juli 2020   08:12 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
businessinsider.com

Tragedi ekologis mengajarkan kita agar lebih mencintai alam dan makhluk hidup lainnya. Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kerusakan alam dengan mengubah paradigma masyarakat yang antroposentris menjadi ekosentris.

Paradigma antroposentris menempatkan manusia sebagai subjek dan yang lain sebagai objek, diubah menjadi paradigma ekosentris yang menganggap bahwa manusia dan alam sama-sama merupakan subjek yang memiliki relasi dan hubungan yang sama, sama-sama saling menjaga dan bertanggungjawab.

Dengan terjaganya kelestarian lingkungan akan menopang pertumbuhan dan perkembangan secara berkelanjutan. Sehingga kelangsungan hidup manusia dapat terjamin pada masa yang akan datang.

- mari beri jeda bagi alam -

“Barangkali di sana ada jawabnya, mengapa di tanahku terjadi bencana. Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa. Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita, coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang.” Ebiet G Ade, Penyanyi Balada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun