Tragedi ekologis mengajarkan kita agar lebih mencintai alam dan makhluk hidup lainnya. Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kerusakan alam dengan mengubah paradigma masyarakat yang antroposentris menjadi ekosentris.
Paradigma antroposentris menempatkan manusia sebagai subjek dan yang lain sebagai objek, diubah menjadi paradigma ekosentris yang menganggap bahwa manusia dan alam sama-sama merupakan subjek yang memiliki relasi dan hubungan yang sama, sama-sama saling menjaga dan bertanggungjawab.
Dengan terjaganya kelestarian lingkungan akan menopang pertumbuhan dan perkembangan secara berkelanjutan. Sehingga kelangsungan hidup manusia dapat terjamin pada masa yang akan datang.
- mari beri jeda bagi alam -
“Barangkali di sana ada jawabnya, mengapa di tanahku terjadi bencana. Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa. Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita, coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang.” Ebiet G Ade, Penyanyi Balada.