Masih berusaha positive thinking dengan tukang becak, dan berprasangka bahwa mungkin saya dan ibu saya saya yang sial ketemu tiga tukang becak yang kasar. Ibu saya cerita dong ya dengan rekan rombongan kami di bus, dan ternyata mereka pun juga memiliki pengalaman kurang menyenangkan. Benar-benar pengalaman yang membuat saya mustahil untuk berkeinginan kembali ke tempat ini lagi.
Tulisan ini sama sekali tidak bermaksud untuk menjatuhkan siapapun, tapi saya berharap dengan adanya tulis ini. Ada pihak-pihak terkait yang membaca dan menindaklajuti sehingga tidak ada lagi wisatawan-wisatawan lain yang mendapatkan pengalam serupa dengan saya. Semoga para tukang becak di area Wisata Religi Menara Kudus semakin menyadari bahwa kami (para wisatawan) adalah sumber rejeki mereka, dan kami pun memang sangat membutuhkan jasa anda. So please respect each other.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H