Mohon tunggu...
Erlinda Septiawati
Erlinda Septiawati Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer | Copywriter

be better, be proud of your self✨ Halo i'm 22 years old. I have a hobbies reading and writing. I also enjoy watching K-Dramas. Here, I want to share my writings. Hopefully share stories and benefits with many people.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Bus Kota (01)

19 Januari 2024   11:45 Diperbarui: 29 Januari 2024   23:24 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sedangkan kamu tidak punya keduanya."

Pukul 22.00 WIB, aku memasuki mode transportasi darat Transjakarta. Duduk di sudut dekat jendela, sepi, tidak ramai seperti biasanya.

Mungkin karena sudah larut malam, pekerja sudah tersisa sedikit. Kursi yang biasanya penuh, terisi beberapa saja. Tapi guratan kelelahan memang semakin terlihat dalam tiap tarikan nafas.

Di gemerlap malam, teringat ucapan ibuku. Beliau mungkin tidak berniat bilang begitu. Tapi aku yang terlalu perasa hingga beranggapan serius.

Santapan celaka yang membuatku berhenti berpikir untuk pulang. Aku rindu rumah, tapi pada kondisi berbeda sulit melihat pengharapan besar dalam sosok ibu.

Seorang anak yang tidak sesuai harapan, begitulah mungkin yang aku bisa rasakan. Aku tidak tahu, mengapa ibuku senang sekali berharap.

Berbeda denganku yang menjalani hari tanpa banyak pengharapan. Bahkan besok bila mentari terbit, aku hanya berpikir sebentar lalu beranjak.

Tidak seperti kakakku, aku tidak sehebat dia. Ungkapan yang terdengar bahwa aku tidak punya keduanya. 

Baca juga: Hanya Bisa Bersembunyi

Beberapa kejadian memang jauh dari pengharapan, begitu juga denganku. Aku ingin melaju secepat yang kubisa, namun kenyataan menahannya.

Setiap pulang aku ingin sekali membawa kabar bahagia, tetapi berakhir kecewa. Kekecewaan itu membuatku terhenyak dan tak bisa beranjak.

Bu, aku tidak hebat

Di lain sisi aku tidak berniat dianggap hebat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun