Tradisi Bulusan ini tidak hanya berlangsung satu hari saja, namun sudah dimulai sejak hari pertama Lebaran Hari Raya Idul Fitri atau tanggal 1 Bulan Syawal.  Hanya saya untuk acara puncak Tradisi bulusan ini hanya berlangsung di tanggal 8 Bulan Syawal. "Sepertinya dari hari pertama sudah ada, rame-ramenya nanti pas kupatan karena puncak acaradan juga hari terkahir" ucap Arida, salah satu pengunjung. Tapi jangan khawatir karena Tradisi Bulusan atau biasa disebut Pasar Malam bulusan ini menyediakan banyak sekali wahana permainan, seperti  bianglala, kora-kora, komedi putar, ombak banyu, tong setan, lempar gelang, dan lain lain.Â
Dengan harga tiket yang ramah dikantong sudah bisa menikmati keseruan wahana yang ada menurut Amanda yang merupakan salah satu pengunjung Pasar Malam Bulusan ini. "menurutku sih worth it mbak, soalnya harga tiket wahananya rata-rata cuma 10 ribu, plus seru juga" ucap Amanda. Tak hanya wahana permainan saja, namun juga ada banyak stand stand makanan di sepanjang jalan Dukuh Sumber ini.Â
Dalam Pasar Malam Bulusan ini juga terdapat penjual mainan jadul, salah satunya yaitu Kapal Otok -- Otok. Kapal Otok -- Otok ini terbuat dari bahan kaleng dan menggunakan prinsip tekanan uap air yang ditelah dipanaskan sebagai cara memainkan permainan ini.
Selain Kapal Otok --Otok, ada juga penjual gerabah, biasanya gerabah ini dibentuk seperti peralatan memasak kecil, yang gunakan sebagai mainan masak -- masak bagi anak kecil.Â
Tapi perlu diingat jika berada dimanapun, kita harus tetap berhati-hati terhadap barang bawaan yang dibawa, apalagi jika berada ditempat yang penuh dengan keramaian orang banyak. Pastikan jika barang bawaan berada di posisi yang aman, seperti di depan badan dan terjangkau oleh mata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H