Mohon tunggu...
Erlina Shinta Wati
Erlina Shinta Wati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030073

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030073

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kenali KIPI Vaksin Covid-19 dan Cara Menanganinya

30 Juni 2021   11:39 Diperbarui: 30 Juni 2021   14:17 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah KIPI menjadi tak asing lagi sejak dilaksanakanya program vaksinasi covid-19. Namun, siapa disini yang masih asing dengan istilah KIPI ? Yuk simak penjelasan berikut!

KIPI adalah singkatan dari Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi, KIPI merupakan semua kejadian medik yang terjadi pasca dilakukanya imunisasi. Sejak program vaksinasi covid dilaksanakan, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memberikan layanan panduan seputar pertanyaan yang sering ditanyakan masyarakat terkait vaksin Covid-19.

Vaksin sendiri adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme yang telah diolah sedemikian rupa sehingga menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. Kandungan yang terdapat dalam vaksin berupa bagian dari virus atau bakteri yang telah dimatikan atau dilemahkan.

Sedangkan vaksinasi adalah proses dimana diberikanya vaksin ke dalam tubuh. Dengan diberikanya vaksin, tubuh bisa lebih cepat membentuk sistem kekebalan tubuh (antibodi) agar tubuh seseorang mampu mengenali virus dan dengan cepat melawan virus yang menyebabkan penyakit tersebut jika suatu saat terpapar.

Oiya, vaksinasi juga memiliki arti yang berbeda dengan imunisasi. Jika vaksinasi adalah proses dimasukanya vaksin kedalam tubuh, imunisasi adalah proses dimana terjadi pembentukan antibodi terhadap penyakit yang terjadi setelah orang itu melakukan vaksinasi. Vaksinasi perlu dilakukan sesuai dosis dan jadwal yang telah ditentukan agar antibodi dapat terbentuk.

Mengapa vaksinasi penting dilakukan ?

Saat ini, program vaksinasi mulai dilaksanakan oleh pemerintah di Indonesia, sebagai bentuk pencegahan dan upaya memutus rantai penyebaran virus corona. Pemberian vaksin juga ditujukan untuk menekan angka kasus covid dan kematian yang meningkat akhir-akhir ini.  Program vaksinasi juga menjadi harapan pemerintah agar pandemi yang melumpuhkan seluruh aktivitas ini segera usai.

Vaksinasi covid-19 juga lakukan untuk mendorong terbentuknya kondisi herd immunity (kekebalan kelompok). Hal ini menjadi sangat penting karena tidak semua orang bisa divaksin atau tidak dianjurkan untuk diberikan karena beberapa alasan. Contohnya yaitu orang-orang yang memiliki penyakit penyerta seperti diabetes atau hipertensi. Jadi dengan melakukan vaksinasi covid-19 kamu tidak hanya melindungi diri sendiri, tapi kamu turut melindungi orang lain yang dan juga keluargamu.

Semakin banyak orang divaksin maka akan semakin banyak juga orang yang memiliki kekebalan tubuh akan virus corona. Dengan seperti ini, otomatis tingkat penyebaran dan penularan virus juga akan semakin menurun.

Walaupun vaksin tidak menjamin 100% seseorang terhindar dari virus corona, tapi dengan diberikanya vaksin pada tubuh seseorang akan meminimalisir terjadinya gejala berat atau komplikasi saat tubuh diserang oleh virus corona.

Oiya, vaksin tidak diberikan kepada orang yang sedang sakit atau orang yang sudah pernah terinfeksi virus corona. Maka dari itu, sembari menunggu giliran vaksin kamu perlu menjaga daya tahan tubuh agar tubuh tak mudah sakit. Caranya dengan selalu menaati protokol kesehatan yang berlaku dan mengonsumsi makanan yang bergizi. Jangan lupa juga untuk selalu rutin berolahraga, jangan mentang-mentang gak boleh keluar rumah, kamu jadi gak pernah olahraga. Selain itu, kamu juga harus beristirahat dengan cukup dan hindari bepergian keluar rumah dengan alasan yang tidak jelas serta hindari berkerumun dengan banyak orang.

Nah, jika kamu sudah kebagian jadwal untuk divaksin, berbahagialah. Karena saat ini baru sekitar 20% warga yang kebagian vaksin dari target 70% warga yang divaksin. Perlu diketahui, jenis varian vaksin yang saat ini digunakan di indonesia diantaranya yaitu Pfizer, Sinovac, dan astrazeneca. Masing-masing dari vaksin tersebut memiliki efek samping yang berbeda.

Bagaimana mengenal KIPI dan cara mengatasinya?

Biasanya, setelah divaksin kita tidak boleh langsung pergi pulang dan harus menunggu selama 30 menit dulu setelah diberikanya vaksin. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi KIPI atau tidak pada orang yang divaksin. KIPI terjadi dengan tiga jenis reaksi yaitu reaksi lokal, reaksi sistemik dan reaksi lain atau alergi.

Pada reaksi lokal, biasanya berupa nyeri atau bengkak kemerahan di bagian tubuh yang disuntik vaksin. Reaksi ini paling sering terjadi setelah tubuh divaksin. Sebenarnya rasa nyeri dan bengkak di bagian yang disuntik dapat hilang dengan sendirinya, tetapi kamu bisa melakukan kompres dingin atau mengonsumsi parasetamol untuk mempercepat masa pemulihanya.

Reaksi sistematik terjadi jika setelah divaksin kamu mengalami pusing, demam dan merasa nyeri otot dan sendi pada seluruh tubuh. Reaksi ini juga paling sering muncul setelah dilakukanya vaksinasi.

Jika terjadi reaksi ini, dokter menyarankan untuk banyak-banyak minum air putih, boleh juga konsumsi parasetamol tentunya sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Selain itu kamu juga dianjurkan untuk mandi atau kompres dengan air hangat. Hindari kompres dengan air dingin, karena dengan menggunakan air dingin suhu tubuh nantinya akan tetep tinggi atau bahkan bisa meningkat karena otak menangkap bahwa keadaan disekitarnya dingin.

Yang terakhir yaitu reaksi lain atau alergi. Reaksi ini merupakan KIPI serius atau reaksi vaksin berat. Kondisi ini bisa berupa urtikaria (biduran) , Anafilaksis ( alergi parah dengan gejala mual, muntah dan sulit bernafas) , hingga pingsan.

Setiap petugas medis yang memberikan vaksin, harus mengetahui gejala-gejala reaksi alergi agar dapat melakukan tindakan yang tepat jika seandainya ada yang mengalami reaksi berat ini. Apabila orang itu pingsan, para petugas akan memeriksa tekanan darah, suhu, pernapasan, dan tingkat kesadaran pasien.

Jika reaksi yang terjadi terbukti disebabkan oleh vaksin dan perlu penanganan yang lebih lanjut, kamu tak perlu khawatir. Pemerintah akan menanggung biaya perawatanya.

Jangan takut divaksin! Dengan melakukan vaksinasi, artinya kamu memiliki peran penting dalam menurunkan angka kasus corona di indonesia. Setelah divaksin, kamu juga harus tetap melaksanakan protokol kesehatan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun