Mohon tunggu...
erlina febria
erlina febria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi : Bermain dan Bercerita, Olahraga Kepribadian : Suka Berorganisasi Topik Favorit : Edukasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Pembelajaran Diferensiasi untuk Mengakomodasi keberagaman Gaya Belajar

5 Juli 2024   14:27 Diperbarui: 5 Juli 2024   14:31 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Strategi pembelajaran diferensiasi yang merupakan pendekatan yang efektif untuk mengakomodasi keberagaman kebutuhan belajar setiap individu peserta didik, dengan cara menyesuaikan kegiatan pembelajaran berdasarkan minat, profil belajar, dan kesiapan mereka. Melalui penyesuaian konten, proses, dan produk pembelajaran. strategi ini tidak hanya membantu peserta didik mencapai hasil belajar yang maksimal tetapi juga mendorong kreativitas mereka. Dengan demikian, penerapan strategi pembelajaran diferensiasi sangat dianjurkan dalam lingkungan kelas untuk memastikan tercapainya tujuan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik unik setiap peserta didik. Strategi dalam pembelajaran diferensiasi juga dapat memberikan ruang yang luas kepada peserta didik untuk mendemostrasikan apa yang telah mereka pelajari, sehingga penerapan strategi pembelajaran diferensiasi secara tidak langsung mendorong kreativitas peserta didik. kreativitas juga akan terus berkembang, maka pembelajaran diferensiasi menjadi strategi yang sangat dianjurkan untuk digunakan dalam pembelajaran di dalam kelas untuk memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran karena kebutuhan belajar peserta didik terpenuhi sesuai dengan minat, kesiapan dan profil belajar peserta didik.

Di era pendidikan modern, keberagaman di kalangan pelajar menjadi semakin menonjol dengan berbagai latar belakang, kemampuan, minat, dan gaya belajar yang berbeda. Hal ini menuntut pendidik untuk mengembangkan strategi pengajaran yang dapat mengakomodasi keberagaman tersebut guna menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan efektif. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan adalah strategi pembelajaran diferensiasi. mengingat bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda dan pemahaman yang berbeda pula terhadap konsep materi pembelajaran, maka perlu bagi seorang guru untuk bisa memahami karaketeristik setiap peserta didiknya.Peserta didik akan kesulitan dalam memahami konsep materi pembelajaran jika seorang guru kurang memperhatikan ciri dan kepribadian peserta didik saat menyampaikan materi pelajaran yang dipelajarinya. Apapun usaha yang dipilih dan dilakukan oleh seorang guru sebagai perancang pembelajaran, jika tidak bertumpu pada karakteristik setiap individu peserta didik, maka proses pembelajaran yang dilakukan dan dikembangkan tidak akan bermakna bagi peserta didik.

Strategi pembelajaran yang dibedakan berdasarkan kebutuhan belajar siswa yang diterapkan di sekolah dasar, yang terdiri dari tiga aspek, yaitu. kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar peserta didik. Kesiapan belajar peserta didik berarti kemampuan atau kemampuan utama peserta didik dalam mempelajari konsep materi baru. Minat peserta didik diartikan sebagai pembelajaran tentang apa yang disukai dan diminati peserta didik sehingga dapat memberikan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik tersebut.Santos dkk., Herwina 2021, strategi pembelajaran diferensiasi nampaknya merupakan suatu pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku kreatif siswa. Strategi pembelajaran yang membedakan yang dikembangkan dari perspektif sistem dinamis telah banyak diadopsi dalam konsep pembelajaran seluler (Schllhorn dkk, Herwina 2021).

Menurut penelitian (Santos, Coutinho dkk, 2018), kelebihan strategi pembelajaran diferensiasi adalah 1) kemungkinan mendorong berkembangnya komponen kreatif peserta didik; 2) dapat mengurangi kerusakan secara signifikan; 3) mampu menyelenggarakan pendidikan yang mendorong peserta didik yang beragam untuk beradaptasi berdasarkan keterampilan dan kemampuannya; dan 4) strategi pembelajaran berdiferensiasi mampu menunjang keteraturan Hasil penelitian (Wayuningsari, 2022) menyatakan bahwa pembelajaran berdiferensiasi merupakan strategi yang diterapkan guru untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Dalam pembelajaran di kelas peserta didik dapat mempelajari materi sesuai dengan kemampuan, kesukaan dan kebutuhannya, sehingga siswa tidak merasa gagal dalam pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau literatur secara sistematis untuk menemukan penerapan pengajaran yang berbeda untuk menjelaskan keragaman gaya belajar peserta didik. Observasi tersebut dapat dijadikan pedoman bagi guru SD dalam melaksanakan pembelajaran yang berdiferensiasi untuk mengakomodasi keberagaman gaya belajar peserta didik.

Target Sasaran pembelajaran diferensiasi adalah siswa dengan perbedaan kemampuan, minat, dan gaya belajar peserta didik. Pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan potensi peserta didik dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, karakteristik, dan tingkat pencapaiannya.penerapan pembelajaran berdiferensiasi di sekolah dasar dapat membantu meningkatkan hasil belajar peserta didik, memperbaiki kualitas pembelajaran, dan memperkuat inklusi pendidikan. Penelitian yang dilakukan oleh (Haelermans, 2022) menyatakan diferensiasi mampu menghasilkan kinerja siswa sesuai dengan instruksi dan tanpa instruksi dari guru. Segala hal yang dilakukan harus tertuju pada perkembangan siswa, bukan pada pemuasan diri guru maupun orang lain yang berkepentingan (Herwina, 2021). Untuk mencapai kesuksesan tersebut, siswa merasakan keadilan yang nyata dan guru serta siswa bekerja sama menuju kesuksesan bersama (Iskandar, 2021). Ada juga manfaatnya seperti peningkatan motivasi pembelajar ketika diferensiasi diterapkan secara efektif di dalam kelas (Taylor, 2017). Menurut Mastuti et al., (2022) pembelajaran berdiferensiasi, dilakukan mengunakan enam prosedur penting, prosedur tersebut antara lain melakukan asesmen diagnostik, menyiapkan sumber daya manusia, mengenali karakter unik siswa, memberikan kebebasan dalam belajar, memperluas pengetahuan siswa sesuai minat siswa, dan mengembangkan kemampuan siswa. Menurut, Ahmad (2023) pembelajaran diferensiasi menggunakan enam langkah, antara lain mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa, membagi siswa dengan beberapa kelompok, menyesuaikan aktivitas dan materi, menggunakan teknologi pendidikan, menggunakan penilaian yang berbeda, refleksi dan pembaharuan.

Suatu upaya yang dilakukan oleh seorang guru dalam proses pembelajaran di kelas dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik dikenal sebagai strategi pembelajaran diferensiasi. Pembelajaran diferensiasi, menurut Tomlinson dalam Herwina (2021), adalah upaya untuk memfokuskan rangkaian pembelajaran di dalam kelas guna memenuhi kebutuhan belajar individu dari setiap peserta didik. Tetapi, strategi pembelajaran diferensiasi tidak mengamanatkan bahwa guru melakukan pengajaran 25 peserta didik dengan menggunakan 25 strategi pengajaran yang berbeda.

Berikut tujuan pembelajaran diferensiasi dalam penerapan pembelajaran di sekolah dasar menurut Marlina (2019: 8) adalah sebagai berikut:

1.Dapat mendukung seluruh peserta didik dalam upaya kegiatan pembelajaran mereka. Agar guru lebih menyadari kemampuan peserta didiknya dan agar seluruh peserta didik berhasil menyelesaikan tujuan pembelajarannya.

2.Untuk meningkatkan prestasi dan motivasi belajar peserta didik.

3.Dapat menjalin hubungan yang baik antara guru dan peserta didik.

4.Untuk membantu peserta didik mewujudkan seorang pembelajar yang mandiri

5.Jika seorang guru mampu menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, dengan baik maka guru akan tertantang untuk bisa meningkatkan potensi dan kemampuan cara mengajarnya sehingga lebih kreatif dan inovatif.

Proses penerapan strategi pembelajaran diferensiasi yang diterapkan di dalam kelas khususnya di satuan pendidikan juga bukan berarti guru melakukan pengelompokkan terhadap peserta didik yang pandai dengan yang pandai atau yang kurang pandai dengan yang kurang pandai juga. Tidak juga kita sebagai guru harus memberikan pekerjaan yang berbeda untuk setiap peserta didik. Strategi pembelajaran diferensiasi bukan suatu upaya pembelajaran yang tidak beraturan, dimana seorang guru dituntut untuk menyusun beberapa perangkat pembelajaran sebanyak jumlah peserta didik, atau dimana dalam proses pembelajaran berlangsung guru harus berpindah tempat dari tempat satu ke tempat lain hanya untuk membantu setiap individu peserta didik di waktu yang bersamaan. Karena pada prinsipnya adalah peserta didik memiliki kemampuan dan potensi yang berbeda dalam menerima dan memahami suatu konsep pembelajaran dari gurunya.

Penyesuaian terhadap pemenuhan kebutuhan belajar peserta didik baik minat belajar, profil pembelajaran, dan kesiapan belajar merupakan contoh dari strategi pembelajaran diferensiasi. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya yang menemukan bahwa aktivitas pembelajaran peserta didik dapat bergeser dari pasif menjadi lebih aktif Ketika stratetgi pembelajaran diferensiasi digunakan untuk pembelajaran matematika Pembelajaran diferensiasi berkaitan dengan tiga hal yaitu minat, profil belajar dan kesiapan belajar peserta didik.

Pertama, minat merupakan inspirasi penting bagi peserta didik untuk bisa melibatkan diri secara aktif dan efektif dalam seluruh pengalaman pembelajaran yang lakukan oleh guru. Jika guru menyadari minat belajar peserta didiknya maka, akan mampu menyusun rancangan dan perangkat pembelajaran yang menarik dan bermakna. Kita tahu bahwa menentukan minat belajar peserta didik. relatif sederhana. Misalnya, guru dapat memberikan pertanyaan kepada peserta didik sebelum memulai pembelajaran, untuk guru bisa mengelompokkan peserta didik sesuai dengan aspek pembelajaran yang menarik mereka. Melakukan survei, dan meminta peserta didik untuk menghubungkan minat mereka dengan topik pembelajaran adalah cara yang lain untuk mengetahui dan menentukan minat belajar peserta didik

Kedua, profil belajar peserta didik berkenaan dengan beberapa aspek yang berbeda seperti bahasa, budaya, kesehatan, situasi keluarga, dan kekhasan lainnya. Gaya belajar individu peserta didikdapat dikaitkan dengan profil belajar mereka. Tomlinson (Hockett, 2018) mengatakan bahwa metode belajar yang disukai peserta didik adalah berdasarkan profil belajar peserta didiknya, yang dipengaruhi oleh factor-faktor gaya berpikir, kecerdasan, budaya, latar belakang, jenis kelamin, dan faktor lainnya. Profil belajar peserta didik bervariasi tergantung pada pengaturannya. Peserta didik menjadi lebih sadar akan kekuatan dan kebutuhan belajar mereka Ketika mereka memiliki kesempatan berkelanjutan untuk berpikir dan mendiskusikan cara terbaik untuk mereka belajar. Selain itu guru juga menjadi lebih sadar akan karakteristik unik sertiap individua peserta didik. Hal ini sejalan dengan pendapat Marlina (2019) yang membedakan kelas tradisional dengan kelas diferensiasi adalah pada kelas diferensiasi guru akan mengakui adanya kecerdasan majemuk peserta didik karena pembelajaran didasarkan pada kesiapan bealjar, minat dan profil belajar peserta didik.

Ketiga, kesiapan belajar (readiness) adalah kemampuan untuk mempelajari ide atau suatu konsep materi yang dipelajari. Peserta didik akan dipaksa keluar dari zoan nyamannya dengan tugas yang telah memperhitungkan tingkat kesiapan belajar mereka. Namun peserta didik akan tetap dapat mempelajari ide, gagasan dan konsep materi jika mereka memiliki hubungan yang baik dengan lingkungan dan dukungan belajar yang tepat serta memadai. Dalam penerapan srategi pembelajaran diferensiasi, penting sekali guru untuk bisa memahami kesiapan peserta didik dalam belajar. Misalnya, ada peserta didik yang bersedia mempelajari dan siap belajar tentang konsep materi yang sulit, tetapiada juga peserta didik yang menghabiskan Sebagian besar waktunya hanya untuk mempelajari konsep topik tersebut.

Strategi pembelajaran diferensiasi mampu membantu peserta didik di sekolah dasar untuk keberhasilan proses belajarnya, karena output dari hasil pembelajaran adalah sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik itu sendiri. Hasil belajar yang dihasilkan dari seluruh rangkaian prose belajar peserta didik dapat berupa artikel, lagu, puisi, infografis, poster, video performance, video animasi atau bentuk lain sesuai dengan konsep materi yang dipelajarinya baik keterampilan secara individu maupunminat belajar secara berkelompok. Strategi pembelajaran diferensiasi bukan pembelajaran individu namu pembelajaran yang bersifat klasikal namun dalam kegiatannya mengutamakan diferensiasi di kelas, memperhatikan perbedaan yang ada, melaksanakan segala aktivitas yang mendukung untuk mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal tanpa merubah pribadi individu peserta didik sesuai dengan prinsip pemikiran Ki Hajar Dewantara yang menyatakan bahwa pendidikan adalah proses untuk menumbuh kembangkan kodrat anak sesuai dengan potensi dan bakat yang dimilikinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun