Mohon tunggu...
erlina anhar mawaddah
erlina anhar mawaddah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Politik Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membatasi Anak, Solusi Kontroversial untuk Menyiasati Pertumbuhan Populasi?

16 Oktober 2024   12:07 Diperbarui: 16 Oktober 2024   12:17 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://www.pexels.com/by Burst

a. Perencanaan Keluarga: Program pendidikan dan penyuluhan tentang perencanaan keluarga dapat membantu mengontrol pertumbuhan populasi dan mengurangi tekanan pada sumber daya.

b. Teknologi dan Inovasi: Pengembangan teknologi yang lebih efisien dan berkelanjutan dapat membantu mengatasi tantangan terkait sumber daya dan lingkungan.

c. Kebijakan Publik: Pemerintah dapat mengimplementasikan kebijakan yang mendukung pengelolaan sumber daya, perlindungan lingkungan, dan penyediaan layanan sosial yang efektif.

d. Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak pertumbuhan populasi dan pentingnya pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan dapat mempromosikan tindakan yang lebih bertanggung jawab.

Secara keseluruhan, meskipun pertumbuhan populasi memberikan tantangan besar, ada peluang untuk mengelola dan mengurangi dampaknya melalui kebijakan yang bijaksana dan inovasi teknologi.

Di Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak selain India dan Cina juga dilema dengan dampak yang di hasilkan oleh kenaikan populasi di Indonesia. Pemerintah Indonesia didukung oleh dunia Internasional menyemarakkan Program Keluarga Berencana (KB).

Program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia memiliki sejarah panjang dan signifikan yang mencerminkan upaya negara untuk mengelola pertumbuhan populasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada tahun 1967 Pemerintah Indonesia secara resmi meluncurkan program KB yang dikelola oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dengan tujuan utama mengendalikan pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kualitas hidup.

Program ini mulai mendapatkan dukungan internasional dan finansial, termasuk dari organisasi seperti United Nations Fund for Population Activities (UNFPA). Pemerintah memperkenalkan berbagai metode kontrasepsi dan layanan kesehatan untuk mendukung program KB.

Program KB di Indonesia mengajak pada masyarakatnya untuk memiliki 2 (dua) anak yang dimana ini merupakan pembatasan kelahiran. Walaupun dengan tujuan membantu mengendalikan pertumbuhan penduduk di Indonesia tapi jika dibiarkan program ini terus berlanjut dampak negatif yang dihasilkan di masa depan sangat nyata dan terlihat.

Pembatasan kelahiran tidak hanya dilakukan di Indonesia saja, beberapa negara seperti Cina juga memiliki program pembatasan kelahiran untuk menekan tingginya kenaikan jumlah penduduk Cina.

Pembatasan jumlah anak, seperti yang pernah diterapkan dalam kebijakan satu anak di Cina, dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan masa depan suatu negara. Dampak-dampak ini bisa bersifat positif maupun negatif, tergantung pada bagaimana kebijakan tersebut diimplementasikan dan konteks sosial-ekonomi negara tersebut. Berikut adalah beberapa potensi pengaruhnya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun