Berangsur sirna sudah sebersit keraguan dan pertanyaan kami : Seberapa kompeten-kah si sulung menjadi seorang pemimpin yang handal untuk keluarga baru yang dijalaninya ? Betapa syukurku melimpah, di zaman generasi muda yang makin tak peduli dan mementingkan diri sendiri ini, ternyata kutemukan kemurahan hati dan kepedulian dalam dirinya.
Sangat kami sadari bahwa andil sang istri tentu besar untuk perubahan-perubahan dirinya. Hal ini menambah syukur kami, beroleh menantu yang berbakti, baik dan mencintai dengan tulus si sulung. Terima kasih Tuhan atas karuniaMu.Â
Bagaimana pribadi si sulung yang dahulu begitu tertutup, penuh misteri, dalam gejolak pergumulan diri menghadapi masa depannya. Kini dapat dengan leluasa bercerita, rencana-rencana hidupnya, pintu-pintu nafkah dan kemudahan yang dibukakan Tuhan bagi diri dan keluarganya. Ini benar-benar menjadi anugerah special bak terang yang membahagiakan bagi kami menyongsong masa yang mulai senja ini. Selamat menempuh hidup yang terus dibaharui, sulungku...
Doa kami bagimu selalu, sama seperti doa kami bagi adik-adikmu. Kiranya berkat, kasih, dan kemurahan serta kebaikan Tuhan selalu menyertai langkah-langkahmu.
Sungguh tak pernah menjadi sia-sia bekal moral, nilai-nilai kehidupan termasuk rambu--rambu dalam memilih pasangan hidup, keteladanan hidup beribadah yang kita taburkan dalam ketekunan dan doa. Semua berakumulasi menjadi modal perjalanan anak-anak kita meluncur ke masa depan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H