Mohon tunggu...
Erlina Widjaja
Erlina Widjaja Mohon Tunggu... Guru - Kepala PKBM SOLUSI MANDIRI SENTOSA

Saya seorang Kepala Satuan Pendidikan Non Formal di Jakarta Barat. Hobi saya membaca, menulis, belajar dan mengajar, serta suka menjadi penolong bagi sesama dalam kesulitan dan permasalahan hidupnya. Rindu ikut serta memajukan pendidikan di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Menulis Puisi, Resume Pertemuan Ke 17

3 Agustus 2023   14:00 Diperbarui: 3 Agustus 2023   14:05 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
flyer pertemuan ke 17, dok. group KBMN

Tema pertemuan kali ini tentang menulis Puisi, tak heran jika puisi bertaburan sepanjang pertemuan berlangsung. 

Dr Hj E Hasanah, M.Pd sebagai narasumber membagikan Ppt yang dibantu oleh moderator untuk membagikannya ke semua peserta, melalui WA grup. Sebuah kolaborasi yang sangat baik.

Moderator menyapa disertai motivasinya melalui puisi berjudul ABOUT YOU

ABOUT YOU

Kamu

Hembuskan rindu

Tuntun langkah beradu

Lewati gerbang resah didekapmu. 

 

Pada senja berpita beludru

Asa meluruh sendu

Tercerai pilu

Kuyu. 

 

Rona

Arupa kisah

Merenda sedu sedan

Menarikan selaras ruam teduh. 

 

Kumasuki bilik hati rapuh

Berbenah sekat poranda

Berbagi resah

Tawa.

Ahayyy... Yang pernah jatuh cinta pasti pernah merasa berbunga-bunga saat cinta menggoda.

Lantas menuliskan dalam kalimat puitis berjuta makna.

Mau jatuh cinta tiap hari, upsss

Maksudnya ingin piawai  membuat puisi indah?

Yuuuk masuk kelas malam ini.

Bersama pakar puisi, kita akan bersama menarikan pena dalam melodi PUISI yang indah.

Jangan sampai menyesal ketinggalan kelas malam ini

aaa....Baiklah kita akan mulai kelas malam hari ini.

Sapaan dilanjutkan oleh moderator dengan puisi yang berikutnya :

Malam-malam ke pasar baru

bertemu abang polisi

Malam ini dapat materi baru

Bagaimana menulis puisi.

Moderator bbernama Sim Chung Wei, salah satu dari Tim Solid Omjay (TSO) yang biasa disapa Koko Sim. Beliau adalah Alumni peserta Kelas Menulis di gelombang 26. Dinyatakan lulus tahun lalu setelah rutin mengikuti kegiatan, dan bimbingan para mentor,  untuk terus menyelesaikan resume on time, saling blog walking memberi semangat, dan belajar mempraktekkan mantra dari omJay menulis setiap hari. 

Buku pertama dari moderator berjudul "Menulis itu Menyenangkan" Beliau terlibat menulis dalam  beberapa judul buku antologi, sebelum akhirnya berhasil menerbitkan buku solo. Bagi Koko Sim antologi-antologi yang di fasilitasi oleh KBMN ini menjadi batu loncatan untuk dirinya menulis buku solo.

Tiga dari beberapa antologi yang, diikutinya merupakan antologi puisi.

Ibu Hj Hasanah, narasumber  yang luar biasa pada pertemuan  malam ini, jugalah yang telah menuntun moderator sehingga dapat menulis puisi. Beliau berasal dari Sukabumi. Alumni KBMN gelombang 18 dan dinyatakan lulus setelah menghasilkan buku solo, serta tetap belajar menulis.

Profil lengkap dari narasumber, dapat dilihat di  link berikut :

https://hasanahhalima.blogspot.com/2023/02/profil-e-hasanah.html

Dan screenshote berikut adalah ringkasan biodata beliau beserta karya tulis beliau:

Ppt narasumber
Ppt narasumber
Ppt narasumber
Ppt narasumber

Dari uraian dalam Ppt peserta mendapatkan materi berikut :

Pengertian Puisi menurut KBBI :

  • Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait;
  • Gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus;
  • Sajak; 

* bebas puisi yang tidak terikat oleh rima dan matra, dan tidak terikat oleh jumlah larik dalam setiap bait, jumlah suku kata dalam      
    setiap larik;

* berpola puisi yang mencakup jenis sajak. Susunan lariknya berupa bentuk geometris, seperti belah ketupat, jajaran genjang, bulat
    telur, tanda tanya, tanda seru, ataupun bentuk lain;

* dramatik puisi yang memiliki persyaratan dramatik yang menekankan tikaian emosional atau situasi yang tegang;

* lama puisi yang belum dipengaruhi oleh puisi barat, seperti pantun, gurindam, syair, mantra, dan bidal;

* mbeling sajak ringan yang tujuannya membebaskan rasa tertekan, gelisah, dan tegang; sajak main-main;

Pengertian Puisi menurut H.B. Jassin :

Suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu.

Adapun struktur dsalam menulis puisi dapat kita pelajari melalui cuplikan Ppt berikut :

Ppt narasumber
Ppt narasumber

Menurut jenisnya Puisi dapat dibedakan yaitu Puisi Lama dan Puisi Baru

A. Puisi Lama. Puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan yaitu jumlah kata dalam 1 baris, jumlah baris dalam 1 bait, persajakan
    (rima), banyak suku kata di tiap baris.

     Bercirikan :

  • Tidak diketahui nama pengarangnya
  • Merupakan satra lisan : Penyampaian dari mulut ke mulut
  • Sangat terikat akan aturan misalnya jumlah baris di tiap bait

     Jenisnya berbagai macam :

  • Mantra, yaitu ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.

            Contoh: mantra untuk mengobati orang dari mahluk halus.

            Sihir lontar pinang lontar

            Terletak diujung bumi

            Setan buta jembalang buta

            Aku sapa tidak berbunyi

  • Pantun, adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, setiap bait terdiri    dari 4 baris, dan di tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, sedangkan 2 baris berikutnya sebagai isi.

            Contoh: pantun nasihat.

            Sungguh elok emas permata

            Lagi elok intan baiduri

            Sungguh elok budi bahasa

            Jika dihias akhlak terpuji

  • Seloka, adalah pantun yang berkait atau bertautan

            Contoh:

            Sudah bertemu kasih sayang

            Duduk terkurung malam dan siang

            Hingga setapak tiada renggang

            Tulang sendi habis terguncang

  • Talibun, yaitu pantun genap yang setiap barisnya terdiri dari 6, 8 atau 10 baris. 

            Contoh:

            Anak orang di padang tarap

            Pergi berjalan ke kebun bunga

            Hendak ke pekan hari tiap senja

            Di sana sirih kami kerekap

            Meskipun daunnya berupa

            Namun rasanya berlain juga

B. Puisi Baru. Puisi yang tidak terikat oleh aturan, biasa bentuknya lebih bebas dari pada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku
     kata, maupun rima.                                                                                      

     Bercirikan :

  • Memiliki bentuk yang rapi dan simetris (sama)
  • Persajakan akhir yang teratur
  • Menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain.
  • Sebagian besar puisi empat seuntai (baris)

       Adapun jenisnya :

  • Balada, yaitu puisi berisi kisah/cerita.
  • Himne, adalah puisi pujaan untuk menghormati tuhan, seorang pahlawan, atau tanah air.
  • Ode, adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi bersifat menyanjung terhadap pribadi tertentu.
  • Epigram, yaitu puisi yang berisi tuntunan /ajaran hidup.
  • Romansa, adalah puisi yang birisi luapan cinta kasih.
  • Elegi, adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.
  • Satire, yaitu puisi yang berisi sindiran/kritik.

Pertemuan ini dijalin dengan kreatifitas narasumber dalam memberikan tantangan menulis puisi secara langsung kepada masing-masing peserta. Narasumber memberi 'iming-iming' beroleh reward bagi yang mengirim karya terbaiknya. Disediakan 2 buku puisi.

Sekaligus karya puisi yang terkumpul dijadikan sebagai pembelajaran bersama dalam memahami jenis-jenis puisi. Berikut puisi-puisi tersebut :

GERBONG SATU

Karya : Gutamining Saida


G : Gerak langkahku semakin mendekat padaMu

E : Engkau Sang penentu takdir kehidupanku

R : Raih kebahagiaan hakiki impianku

B : Berkumpul di surga bersama kekasihMu

O : Oleh kehendakMu ketetapan hidupku

N : NamaMu terucap bersama desah nafasku

G : Guna tingakatkan iman ibadah padaMu


S : Sesuai sariat dan ketentuan dariMu

A : Allah penerima maaf atas khilafku

T : Taubat kutujukan hanya padaMu

U : Usaha dan doa selalu terpanjatkan padaMu

Cepu, Agustus 23

Bentuk puisi  seperti ini adalah puisi akrostik dimana judulnya menjadi huruf awal setiap baris dalam bait puisi.

Lantaran semangat yang membara dari peserta, maka muncullah karya kedua 

SENYUM YANG SAMA

(Lusy Novarianti)

Senyummu masih sama

Begitu ucapmu, saat bertemu waktu itu

Pertemuan pertama setelah terpisah sekian lama

Berjalan -jalan menelusuri kenangan tentang kita

Kenangan waktu bercanda tawa di masa remaja kita

Merajut asa bersama untuk mencapai cita

Tanpa kita sadari, hadir pula rasa cinta

Cinta pertama sepasang remaja

Namun takdir tak pernah memihak kita

Kita berpisah tanpa kata pisah

Setelah kutahu hatimu dan kau tahu hatiku

Senyummu masih sama...

Begitu ucapmu saat itu, dengan  tersenyum di bibirmu

Panas terasa menjalar  di wajahku,

Aku bahagia namun merasa  tak berhak bahagia.

Karena ada mereka di antara kita, yang memberikan cintanya, tanpa syarat

Kalau puisi yang ini tergolong puisi bebas. Hanya perlu diingat untuk mencantumkan titi mangsa nya. Tempat dan tanggal dibuat nya. Misalnya: Jakarta, 02 Agustus 2023.

Disusul dengan Puisi ketiga :

Kala senja

Oleh Fifi Triana

Saat senja tiba

Lelah ini makin terasa

Hati mulai gelisah

Menanti buah hati yang masih belum tiba


Rindu datang tiba-tiba

Tanpa terasa dingin menyapu hati

Hati yang gelisah jadi gembira

Ketika si buah hati datang sambil menari


Hati akan berkata

Kenapa gelisah menanti yang tak pasti

Ku coba menata hati

Sambil menari aku bertepuk dalam duka


Diam membisu, senja pun menghilang

Matahari terbenam meninggalkan langit

Kurindu sinar mu mentari

Seketika hati juga ikut menghilang

Rindu membara di sela rintisan hati

TENTANG RINDU

By LILYANTI IDRIS

Sang surya telah berpulang,

Kembali berotasi ke ufuk barat

Menarik rembulan untuk berjuang

Temani diriku untuk bersinergi


Di malam Rabu penuh cinta,

Menulis puisi untuk sahabat,

Walaupun hanya untaian aksara,

Kuberharap rinduku tersampaikan secara utuh


Bilakah waktu untuk berdua

Akan kusulam benang rindu

Menjadi untaian kalimat syahdu

Di ujung Cakrawala tempat bertemu

ayo peserta ingat tulis titi mangsa nya

Rindu semu

Oleh Patonah


malam kian larut

Aku termangu dalam diam

Mengingatmu penuh kerinduan


Malam semakin dingin

Ku terdiam

Ku layangkan untaian nada nada syahdu

Untukmu seorang


Selaksa penuh cinta

Senada dalam damai

Aaah hanya diam

Terpaku menatap bayangmu

Hanya menatap bayangmu

Tangerang 02 Agustus 2023

Rindu

Ingin waktu kembali

ketika hari hari terus berganti

Mengingat sosok yang ada dalam hati

Tapi akan datang yang kunanti?


Duh, bulan yang bergantung

Matahari yang termenung

Bintang yang tenggelam

Malam penuh kelam


Aku berdiri menatapmu

Wajah yang sayu

Tak seceria dulu

Ketika aku pergi, doamu menyertaiku

Iah Sutianah

Bandung, 2 Agustus 2023


Wah banyak sekali yang berpuisi tentang rindu...sepertinya para peserta disini penuh dengan mimpi dan imajinasi yang dirindukannya. Masih banyak lagi karya puisi yang masuk.

Terpana,

Dwi A. Mulatsih

Ikan dalam kolam

Terdengar musik melayu

Wahai engkau sang  kemayu

Merona pipi bak pualam

Hati merasa rindu

Pada diri nan kelam

Ku tunggu kau di peraduan

Tuk pengobat hati lara

Dari membaca puisi-puisi di atas, akhirnya kita bertanya. Jadi apa perbedaan sajak dan puisi ?

Susunan kalimat pada sajak memiliki persamaan bunyi di bagian akhir ataupun di tengah. Hal ini juga ditemukan dalam puisi yang terikat oleh aturan.

Melihat karya puisi dari para peserta maka moderator dan narasumber terpukau

dalam waktu beberapa menit saja tercipta rangkaian kata indah penuh makna

Tentang yang Ku Sebut Raja

Oleh: Intan Purnama

Kau sahaja berbalut surban sederhana

Kau kuat memeluk segala luka

Kau teduh tanpa keluh

Pun diksimu bijak menjadi petuah

Kaulah raja disinggasanaku


Ini tentang engkau, ayah..

Aku terkenang indah bermain bersamamu

Bermanja di pangkumu

Kau gendong tinggi aku dibahumu

Aku gadis kecilmu itu

Yang kini dewasa oleh waktu

Aku yang merindumu, tanpa menemukan batas waktu


Engkau yang ku sebut raja, Ayah

Engkau yang kini mewangi bersama kamboja

Engkau yang kini lelap pada dimensi berbeda

Engkau yang ku rindu titah sabdamu

Ini tentang engkau, Ayah,

Yang kisah tentangmu tiada akan pernah berdemaga...

Ayah, salam takdzimku diatas pusaramu,

Kediri, 2 Agustus 2023

Puisi yang ini, masuk dalam puisi balada. Pemilihan diksinya sedikit diperbaiki akan lebih bagus.

Puisi balada adalah puisi yang berisi cerita atau suatu kisah terutama tentang orang-orang hebat dan tokoh pujaan. Biasa terdiri dari 3 bait yang masing-masing dengan 8 larik.

Selanjutnya Narasumber mengajak kita menganalisa bentuk puisi unik dibawah ini untuk menentukan termasuk puisi jenis apa

LUKA

ha ha

1976

husspuss diamlah kasihani mereka

mereka sekedar penyair

husspuss maafkan aku

aku bukan sekedar penyair 

aku depan             

depan yang memburu

membebaskan kata

memanggilMu

pot pot pot

      pot pot pot

kalau pot tak mau pot 

biar pot semau pot

mencari pot pot

hei Kau dengar manteraku

       Kau dengar kucing memanggilMu

       izukalizu mapakazaba itasatali tutulita

papaliko arukabazaku kodega zuzukalibu

tutukaliba dekodega zamzam lagotokoco

zukuzangga zagezegeze zukuzangga zege

zegeze zukuzangga zegezegeze zukuzang

ga zegezegeze zukuzangga zegezegeze zu

kuzangga zagezegeze aahh....!


nama nama kalian bebas

carilah tuhan semaumu

Berbeda dengan puisi yang lainnya. Puisi unik ini adalah puisi bebas. Tidak terikat pada peraturan baku penulisan puisi. Bebas dari aturan sajak, rima, jumlah baris, dan pemilihan kata. Termasuk ke jenis puisi kontemporer masa kini. Hanya saja lebih condong ke jenisnya puisi mantra.

Di tengah pembahasan dan menjawab tantangan tersebut ada yang bertanya:

Bagaimana supaya puisi kita menjadi menarik bagi pembaca?
Jawaban yang diberikan : Menarik itu relatif. Jika kita ingin membuat puisi menarik, tentukan dari temanya yang menarik juga. Gunakan diksi yang tepat,  rima dan kalimatnya diisi dengan makna kiasan misalnya.

Pertanyaan berikutnya adalah : Bagaimana awalnya agar kita mampu membuat puisi ?

Narasumber dengan releks menjawab : "Awalnya membuat puisi, pakai mantranya Om Jay saja, tulis tulis tulis saja, nanti akan semakin mampu dan bagus. Hanya perkaya diksi."

"Jika ingin penuh rasa, maka menulislah dengan melibatkan perasaan," demikian tambah moderator.

Menulislah puisi dengan menghidupkan ruh puisinya.

Mari kita asah kemampuan menulis kita agar semakin lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun