Tema pertemuan kali ini tentang menulis Puisi, tak heran jika puisi bertaburan sepanjang pertemuan berlangsung.Â
Dr Hj E Hasanah, M.Pd sebagai narasumber membagikan Ppt yang dibantu oleh moderator untuk membagikannya ke semua peserta, melalui WA grup. Sebuah kolaborasi yang sangat baik.
Moderator menyapa disertai motivasinya melalui puisi berjudul ABOUT YOU
ABOUT YOU
Kamu
Hembuskan rindu
Tuntun langkah beradu
Lewati gerbang resah didekapmu.Â
Â
Pada senja berpita beludru
Asa meluruh sendu
Tercerai pilu
Kuyu.Â
Â
Rona
Arupa kisah
Merenda sedu sedan
Menarikan selaras ruam teduh.Â
Â
Kumasuki bilik hati rapuh
Berbenah sekat poranda
Berbagi resah
Tawa.
Ahayyy... Yang pernah jatuh cinta pasti pernah merasa berbunga-bunga saat cinta menggoda.
Lantas menuliskan dalam kalimat puitis berjuta makna.
Mau jatuh cinta tiap hari, upsss
Maksudnya ingin piawai  membuat puisi indah?
Yuuuk masuk kelas malam ini.
Bersama pakar puisi, kita akan bersama menarikan pena dalam melodi PUISI yang indah.
Jangan sampai menyesal ketinggalan kelas malam ini
aaa....Baiklah kita akan mulai kelas malam hari ini.
Sapaan dilanjutkan oleh moderator dengan puisi yang berikutnya :
Malam-malam ke pasar baru
bertemu abang polisi
Malam ini dapat materi baru
Bagaimana menulis puisi.
Moderator bbernama Sim Chung Wei, salah satu dari Tim Solid Omjay (TSO) yang biasa disapa Koko Sim. Beliau adalah Alumni peserta Kelas Menulis di gelombang 26. Dinyatakan lulus tahun lalu setelah rutin mengikuti kegiatan, dan bimbingan para mentor, Â untuk terus menyelesaikan resume on time, saling blog walking memberi semangat, dan belajar mempraktekkan mantra dari omJay menulis setiap hari.Â
Buku pertama dari moderator berjudul "Menulis itu Menyenangkan" Beliau terlibat menulis dalam  beberapa judul buku antologi, sebelum akhirnya berhasil menerbitkan buku solo. Bagi Koko Sim antologi-antologi yang di fasilitasi oleh KBMN ini menjadi batu loncatan untuk dirinya menulis buku solo.
Tiga dari beberapa antologi yang, diikutinya merupakan antologi puisi.
Ibu Hj Hasanah, narasumber  yang luar biasa pada pertemuan  malam ini, jugalah yang telah menuntun moderator sehingga dapat menulis puisi. Beliau berasal dari Sukabumi. Alumni KBMN gelombang 18 dan dinyatakan lulus setelah menghasilkan buku solo, serta tetap belajar menulis.
Profil lengkap dari narasumber, dapat dilihat di  link berikut :
https://hasanahhalima.blogspot.com/2023/02/profil-e-hasanah.html
Dan screenshote berikut adalah ringkasan biodata beliau beserta karya tulis beliau:
Dari uraian dalam Ppt peserta mendapatkan materi berikut :
Pengertian Puisi menurut KBBIÂ :
- Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait;
- Gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus;
- Sajak;Â
* bebas puisi yang tidak terikat oleh rima dan matra, dan tidak terikat oleh jumlah larik dalam setiap bait, jumlah suku kata dalam   Â
  setiap larik;
* berpola puisi yang mencakup jenis sajak. Susunan lariknya berupa bentuk geometris, seperti belah ketupat, jajaran genjang, bulat
  telur, tanda tanya, tanda seru, ataupun bentuk lain;
* dramatik puisi yang memiliki persyaratan dramatik yang menekankan tikaian emosional atau situasi yang tegang;
* lama puisi yang belum dipengaruhi oleh puisi barat, seperti pantun, gurindam, syair, mantra, dan bidal;
* mbeling sajak ringan yang tujuannya membebaskan rasa tertekan, gelisah, dan tegang; sajak main-main;
Pengertian Puisi menurut H.B. Jassin :
Suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu.
Adapun struktur dsalam menulis puisi dapat kita pelajari melalui cuplikan Ppt berikut :
Menurut jenisnya Puisi dapat dibedakan yaitu Puisi Lama dan Puisi Baru
A. Puisi Lama. Puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan yaitu jumlah kata dalam 1 baris, jumlah baris dalam 1 bait, persajakan
  (rima), banyak suku kata di tiap baris.
   Bercirikan :
- Tidak diketahui nama pengarangnya
- Merupakan satra lisan : Penyampaian dari mulut ke mulut
- Sangat terikat akan aturan misalnya jumlah baris di tiap bait
   Jenisnya berbagai macam :
- Mantra, yaitu ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.
      Contoh: mantra untuk mengobati orang dari mahluk halus.
       Sihir lontar pinang lontar
      Terletak diujung bumi
      Setan buta jembalang buta
      Aku sapa tidak berbunyi
- Pantun, adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, setiap bait terdiri   dari 4 baris, dan di tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, sedangkan 2 baris berikutnya sebagai isi.
      Contoh: pantun nasihat.
      Sungguh elok emas permata
      Lagi elok intan baiduri
      Sungguh elok budi bahasa
      Jika dihias akhlak terpuji
- Seloka, adalah pantun yang berkait atau bertautan
      Contoh:
      Sudah bertemu kasih sayang
      Duduk terkurung malam dan siang
      Hingga setapak tiada renggang
      Tulang sendi habis terguncang
- Talibun, yaitu pantun genap yang setiap barisnya terdiri dari 6, 8 atau 10 baris.Â
      Contoh:
      Anak orang di padang tarap
      Pergi berjalan ke kebun bunga
      Hendak ke pekan hari tiap senja
      Di sana sirih kami kerekap
      Meskipun daunnya berupa
      Namun rasanya berlain juga
B. Puisi Baru. Puisi yang tidak terikat oleh aturan, biasa bentuknya lebih bebas dari pada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku
   kata, maupun rima.                                           Â
   Bercirikan :
- Memiliki bentuk yang rapi dan simetris (sama)
- Persajakan akhir yang teratur
- Menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain.
- Sebagian besar puisi empat seuntai (baris)
    Adapun jenisnya :
- Balada, yaitu puisi berisi kisah/cerita.
- Himne, adalah puisi pujaan untuk menghormati tuhan, seorang pahlawan, atau tanah air.
- Ode, adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi bersifat menyanjung terhadap pribadi tertentu.
- Epigram, yaitu puisi yang berisi tuntunan /ajaran hidup.
- Romansa, adalah puisi yang birisi luapan cinta kasih.
- Elegi, adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.
- Satire, yaitu puisi yang berisi sindiran/kritik.
Pertemuan ini dijalin dengan kreatifitas narasumber dalam memberikan tantangan menulis puisi secara langsung kepada masing-masing peserta. Narasumber memberi 'iming-iming' beroleh reward bagi yang mengirim karya terbaiknya. Disediakan 2 buku puisi.
Sekaligus karya puisi yang terkumpul dijadikan sebagai pembelajaran bersama dalam memahami jenis-jenis puisi. Berikut puisi-puisi tersebut :
GERBONG SATU
Karya : Gutamining Saida
G : Gerak langkahku semakin mendekat padaMu
E : Engkau Sang penentu takdir kehidupanku
R : Raih kebahagiaan hakiki impianku
B : Berkumpul di surga bersama kekasihMu
O : Oleh kehendakMu ketetapan hidupku
N : NamaMu terucap bersama desah nafasku
G : Guna tingakatkan iman ibadah padaMu
S : Sesuai sariat dan ketentuan dariMu
A : Allah penerima maaf atas khilafku
T : Taubat kutujukan hanya padaMu
U : Usaha dan doa selalu terpanjatkan padaMu
Cepu, Agustus 23
Bentuk puisi  seperti ini adalah puisi akrostik dimana judulnya menjadi huruf awal setiap baris dalam bait puisi.
Lantaran semangat yang membara dari peserta, maka muncullah karya keduaÂ
SENYUM YANG SAMA
(Lusy Novarianti)
Senyummu masih sama
Begitu ucapmu, saat bertemu waktu itu
Pertemuan pertama setelah terpisah sekian lama
Berjalan -jalan menelusuri kenangan tentang kita
Kenangan waktu bercanda tawa di masa remaja kita
Merajut asa bersama untuk mencapai cita
Tanpa kita sadari, hadir pula rasa cinta
Cinta pertama sepasang remaja
Namun takdir tak pernah memihak kita
Kita berpisah tanpa kata pisah
Setelah kutahu hatimu dan kau tahu hatiku
Senyummu masih sama...
Begitu ucapmu saat itu, dengan  tersenyum di bibirmu
Panas terasa menjalar  di wajahku,
Aku bahagia namun merasa  tak berhak bahagia.
Karena ada mereka di antara kita, yang memberikan cintanya, tanpa syarat
Kalau puisi yang ini tergolong puisi bebas. Hanya perlu diingat untuk mencantumkan titi mangsa nya. Tempat dan tanggal dibuat nya. Misalnya: Jakarta, 02 Agustus 2023.
Disusul dengan Puisi ketiga :
Kala senja
Oleh Fifi Triana
Saat senja tiba
Lelah ini makin terasa
Hati mulai gelisah
Menanti buah hati yang masih belum tiba
Rindu datang tiba-tiba
Tanpa terasa dingin menyapu hati
Hati yang gelisah jadi gembira
Ketika si buah hati datang sambil menari
Hati akan berkata
Kenapa gelisah menanti yang tak pasti
Ku coba menata hati
Sambil menari aku bertepuk dalam duka
Diam membisu, senja pun menghilang
Matahari terbenam meninggalkan langit
Kurindu sinar mu mentari
Seketika hati juga ikut menghilang
Rindu membara di sela rintisan hati
TENTANG RINDU
By LILYANTI IDRIS
Sang surya telah berpulang,
Kembali berotasi ke ufuk barat
Menarik rembulan untuk berjuang
Temani diriku untuk bersinergi
Di malam Rabu penuh cinta,
Menulis puisi untuk sahabat,
Walaupun hanya untaian aksara,
Kuberharap rinduku tersampaikan secara utuh
Bilakah waktu untuk berdua
Akan kusulam benang rindu
Menjadi untaian kalimat syahdu
Di ujung Cakrawala tempat bertemu
ayo peserta ingat tulis titi mangsa nya
Rindu semu
Oleh Patonah
malam kian larut
Aku termangu dalam diam
Mengingatmu penuh kerinduan
Malam semakin dingin
Ku terdiam
Ku layangkan untaian nada nada syahdu
Untukmu seorang
Selaksa penuh cinta
Senada dalam damai
Aaah hanya diam
Terpaku menatap bayangmu
Hanya menatap bayangmu
Tangerang 02 Agustus 2023
Rindu
Ingin waktu kembali
ketika hari hari terus berganti
Mengingat sosok yang ada dalam hati
Tapi akan datang yang kunanti?
Duh, bulan yang bergantung
Matahari yang termenung
Bintang yang tenggelam
Malam penuh kelam
Aku berdiri menatapmu
Wajah yang sayu
Tak seceria dulu
Ketika aku pergi, doamu menyertaiku
Iah Sutianah
Bandung, 2 Agustus 2023
Wah banyak sekali yang berpuisi tentang rindu...sepertinya para peserta disini penuh dengan mimpi dan imajinasi yang dirindukannya. Masih banyak lagi karya puisi yang masuk.
Terpana,
Dwi A. Mulatsih
Ikan dalam kolam
Terdengar musik melayu
Wahai engkau sang  kemayu
Merona pipi bak pualam
Hati merasa rindu
Pada diri nan kelam
Ku tunggu kau di peraduan
Tuk pengobat hati lara
Dari membaca puisi-puisi di atas, akhirnya kita bertanya. Jadi apa perbedaan sajak dan puisi ?
Susunan kalimat pada sajak memiliki persamaan bunyi di bagian akhir ataupun di tengah. Hal ini juga ditemukan dalam puisi yang terikat oleh aturan.
Melihat karya puisi dari para peserta maka moderator dan narasumber terpukau
dalam waktu beberapa menit saja tercipta rangkaian kata indah penuh makna
Tentang yang Ku Sebut Raja
Oleh: Intan Purnama
Kau sahaja berbalut surban sederhana
Kau kuat memeluk segala luka
Kau teduh tanpa keluh
Pun diksimu bijak menjadi petuah
Kaulah raja disinggasanaku
Ini tentang engkau, ayah..
Aku terkenang indah bermain bersamamu
Bermanja di pangkumu
Kau gendong tinggi aku dibahumu
Aku gadis kecilmu itu
Yang kini dewasa oleh waktu
Aku yang merindumu, tanpa menemukan batas waktu
Engkau yang ku sebut raja, Ayah
Engkau yang kini mewangi bersama kamboja
Engkau yang kini lelap pada dimensi berbeda
Engkau yang ku rindu titah sabdamu
Ini tentang engkau, Ayah,
Yang kisah tentangmu tiada akan pernah berdemaga...
Ayah, salam takdzimku diatas pusaramu,
Kediri, 2 Agustus 2023
Puisi yang ini, masuk dalam puisi balada. Pemilihan diksinya sedikit diperbaiki akan lebih bagus.
Puisi balada adalah puisi yang berisi cerita atau suatu kisah terutama tentang orang-orang hebat dan tokoh pujaan. Biasa terdiri dari 3 bait yang masing-masing dengan 8 larik.
Selanjutnya Narasumber mengajak kita menganalisa bentuk puisi unik dibawah ini untuk menentukan termasuk puisi jenis apa
LUKA
ha ha
1976
husspuss diamlah kasihani mereka
mereka sekedar penyair
husspuss maafkan aku
aku bukan sekedar penyairÂ
aku depan       Â
depan yang memburu
membebaskan kata
memanggilMu
pot pot pot
   pot pot pot
kalau pot tak mau potÂ
biar pot semau pot
mencari pot pot
hei Kau dengar manteraku
    Kau dengar kucing memanggilMu
    izukalizu mapakazaba itasatali tutulita
papaliko arukabazaku kodega zuzukalibu
tutukaliba dekodega zamzam lagotokoco
zukuzangga zagezegeze zukuzangga zege
zegeze zukuzangga zegezegeze zukuzang
ga zegezegeze zukuzangga zegezegeze zu
kuzangga zagezegeze aahh....!
nama nama kalian bebas
carilah tuhan semaumu
Berbeda dengan puisi yang lainnya. Puisi unik ini adalah puisi bebas. Tidak terikat pada peraturan baku penulisan puisi. Bebas dari aturan sajak, rima, jumlah baris, dan pemilihan kata. Termasuk ke jenis puisi kontemporer masa kini. Hanya saja lebih condong ke jenisnya puisi mantra.
Di tengah pembahasan dan menjawab tantangan tersebut ada yang bertanya:
Bagaimana supaya puisi kita menjadi menarik bagi pembaca?
Jawaban yang diberikan : Menarik itu relatif. Jika kita ingin membuat puisi menarik, tentukan dari temanya yang menarik juga. Gunakan diksi yang tepat, Â rima dan kalimatnya diisi dengan makna kiasan misalnya.
Pertanyaan berikutnya adalah : Bagaimana awalnya agar kita mampu membuat puisi ?
Narasumber dengan releks menjawab : "Awalnya membuat puisi, pakai mantranya Om Jay saja, tulis tulis tulis saja, nanti akan semakin mampu dan bagus. Hanya perkaya diksi."
"Jika ingin penuh rasa, maka menulislah dengan melibatkan perasaan," demikian tambah moderator.
Menulislah puisi dengan menghidupkan ruh puisinya.
Mari kita asah kemampuan menulis kita agar semakin lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H