Sehari di Semarang adalah salah satu contoh artikel yang ditulis narasumber dalam sekali duduk.
https://www.kompasiana.com/ditta13718/64855ec708a8b51239706372/sehari-di-semarang
Meski mudah dan banyak orang yang bisa menulis, masalahnya ... terkadang para penulis terserang WB, alias writer's block, suatu kondisi dimana ide menulis seolah menguap, penulis mengalami pelambatan dalam menulis, serta berbagai kondisi lain yang membuat tulisan kita tak kunjung menemukan titik akhirnya alias tak selesai.
Dalam Wikipedia writer's block diartikan sebagai sebuah keadaan ketika penulis merasa kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya.
Jika kondisi terkena Writer's Block (WB) dibiarkan, maka bisa berakibat fatal bagi penulis: tidak lagi produktif menulis.
Sebagaimana penyakit Flu, maka WB juga bisa menyerang siapa pun. Baik penulis senior maupun junior, profesional atau belum, dan di segala bidang menulis (novelis, cerpenis, kolumnis, script writer, ghost writer, akademis maupun nonakademis dsb, semuanya bisa terkena WB!
Virus WB ini bisa menyerang dalam hitungan detik, menit, jam, hari, mingguan, bulanan, bahkan bertahun-tahun. Seberapa terjangkit WB kembali pada diri kita sendiri.
Seberapa cepat kita mau bergerak untuk menanggulangi virus WB yang menyerang kita?
Tulisan tentang Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP)dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang ditulis narasumber dalam link berikut adalah salah satu buah perjuangan nya melawan WB
Mengapa terjangkit WB ? Karena KOSP adalah tema baru bagi nara sumber, alias masih asing.