Jawaban : Luangkan waktu, bukan menunggu waktu luang. Seperti saran Omjay menulislah dengan 3 paragraf (1 paragraf pembuka, 1 paragraf isi, 1 paragraf penutup), atau seperti Prof. Ngainun Naim (pernah beliau sampaikan saat temu penulis nasional kedua di Yogya) beliau pun selalu menyempatkan menulis di waktu subuh minimal 3 paragrafJika belum sanggup, yuk coba tulis saja dg 1 paragraf dulu
2. Sumber menulis yang paling bagus itu apa untuk dijadikan referensi ??
Jawaban : Tergantung jenis tulisan. Kalau akademis, referensi terbaik tentu saja jurnal atau buku buku ilmiah; Kalau nulis puisi, maka puisi puisi dari para pujangga patut kita pelajari, sastrawan lama maupun modern, termasuk puisi yg sering dishare tmn tmn d grup ini. Kalau yang sifatnya imajinasi, bertualang, healing, musik, film pun bisa jadi inspirasi
P11
1. Bagaimana membedakan antara penurunan semangat sementara, dan witters block yang serius dan bagaimana mempelajarinya?
Jawaban : Penurunan semangat juga bisa menjadi indikator terkena WB. Intinya saat kita merasa produktivitas menulis kita mengalami perubahan, segera cari tau penyebabnya.
Identifikasi penyebab, analisis kemungkinan obatnya, lalu lakukan
2, Bagaimana narasumber menjaga motivasi dan semangat menulis setelah melewati masa writers block??
Jawaban : Carilah hal-hal baru. Mencoba sesuatu yang baru akan membuat motivasi menulis tetap ada.
P12
Untuk mengatasi WB terkait kurangnya rujukan apakah bisa mengambil dari media online atau kita perbanyak literasi dari buku cetak?