Mohon tunggu...
Erlangga Wijaya
Erlangga Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis muda yang aktif di media sosial

Muda, Karya dan Kaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mendikbud Nadiem dan Startup Pendidikan

1 November 2019   18:51 Diperbarui: 1 November 2019   19:10 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) untuk periode 2019-2024

Hilangnya beberapa jenis lapangan pekerjaan sebagai efek daripada perkembangan teknologi -di mana mesin dan kecerdasan buatan begitu canggih- harus mampu dijawab oleh Nadiem Makarim dan Kementerian Pendidikan. Karena tugasnya kedepan bukan hanya sekadar menyelesaikan persoalan kualitas sumber daya manusia, tapi bagaimana SDM-SDM tersebut juga memiliki kemampuan yang relevan hingga layak untuk diberdayakan.

Jika hal itu tidak terjadi, maka bonus demografi Indonesia selama fase menuju seratus tahun Indonesia di tahun 2045 hanya akan menjadi sia-sia. Gagapnya generasi akan perkembangan teknologi dan berkurangnya jenis pekerjaan akan jadi masalah di kemudian hari jika tidak segera dicarikan solusinya.

Saat ini sebenarnya, beberapa perusahaan startup yang fokus di dunia pendidikan sudah mulai masuk ke ranah tersebut. Salah satu yang saya lihat adalah  Startup pendidikan GreatEdu. Dalam fitur yang ditawarkan, GreatEdu menurut saya mencoba mengantisipasi tantangan sumberdaya yang tidak bisa diberdayakan ini dengan cara  mengembangkan skill. 

Dalam aplikasinya yang sudah tersedia di Play Sotre dan App Store, pengembangan skill ini disebut sebagai Great Skill. Fitur Great Skill disebut sebagai jawaban untuk mengembangkan skill daripada murid-murid. Murid-murid yang tertarik dengan belajar kepenulisan, membuat video, menjahit, memasak dan lain-lain dapat difasilitasi oleh GreatEdu denganc ara memberikan pelatih-pelatih yang profesional di bidangnya.

Selain itu, startup-startup pendidikan yang lain di luar sana, menurut saya juga banyak yang memiliki ide dan jawaban untuk menjawab persoalan generasi dalam bonus demografi ini. 

Terakhir, tentu kita berdo'a agar Kementerian Pendidikan dibawah kepemimpinan Nadiem mampu menjadi lembaga yang efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan kita. Sementara itu kita percaya bahwa Nadiem, walaupun masih berumur 30-an bukanlah anak kemaren sore. Kepiawayannya memimpin Gojek sudah terbukti. Sehingga perusahaan rintisan itu kini menjadi salah satu perusahaan yang berkembang dan sangat diperhitungkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun