Mohon tunggu...
Erlangga Danny
Erlangga Danny Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang yang bermimpi jadi penulis

Wat hebben we meestal doen, bepalen onze toekomst. Daardoor geschiedenis is een spiegel voor toekomst. Leben is een vechten. Wie vecht niet, hij zalt in het gedrang van mensen verpletteren.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keutamaan Membaca Surat Al-Waqiah, Hadits Palsu?

28 Februari 2022   10:03 Diperbarui: 28 Februari 2022   10:17 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada salah satu pengalaman unik saya pada tahun 2016. Ketika lulus SMA, saya mencoba peruntungan dengan mengikuti seleksi di salah satu sekolah kedinasan. Tentunya untuk bisa berhasil dalam seleksi penulis berusaha belajar dan melatih fisik. Selain itu, saya bersama orang tua meminta doa dari salah seorang kyai di dekat tempat tinggal penulis.

Pada waktu itu, kyai yang kami temui kebetulan mengasuh sebuah panti asuhan bagi yatim piatu sekaligus sebagai pondok pesantren. Sebagai amalan sehari-hari supaya hajat terkabul, saya disuruh mengamalkan membaca Surat al-Waqiah, Surat ar-Rahman, dan Surat al-Mulk selesai sholat fardhu.

Saya yang waktu itu masih awam terhadap agama hanya mengiyakan saja. Bahkan saya tidak mengerti apa faedah membaca surat dalam al-Quran dengan mengkhususkan pada surat tertentu. Padahal sepengetahuan saya, membaca al-Quran memiliki pahala yang banyak namun yang jadi pertanyaan mengapa harus surat tertentu.

Akhirnya saya amalkan setiap selesai sholat walaupun dalam hati, saya masih bertanya-tanya apa manfaatnya dan apa isi kandungan surat ini. Karena saat itu, saya tidak pernah mengikuti berbagai majelis ilmu seperti sekarang walaupun secara online sekalipun.

Setelah mengikuti seleksi, saya gagal dalam seleksi. Apa yang terjadi setelah itu adalah, saya meninggalkan amalan yang disuruh oleh kyai tersebut. Sebab ketiadaan ilmu agama menjadikan beramal menjadi seperti ngambang dan seakan-akan tidak tahu apa maknanya.

Setelah berjalannya waktu, saya baru mengetahui ilmu agama setelah mempelajari berbagai disiplin ilmu agama seperti ilmu tafsir, ilmu hadits, fiqh, tauhid dan bahasa Arab di salah satu universitas Islam di Semarang. Karena setelah itu saya mengikuti seleksi CPNS hingga dilantik menjadi PNS, minat untuk mempelajari ilmu agama tidak ada.

Hingga akhirnya minat itu tumbuh kembali tatkala saya ditugaskan di Brebes. Berawal dari sebuah pertanyaan di otak saya tentang apa makna sholat, esensinya hingga pertanyaan lain membuat saya mencari kajian di youtube. Apalagi saya tinggal di kos yang memiliki wifi. Jadi lebih nyaman berselancar di internet.

Saya menemukan kumpulan video berjudul Fiqh Sholat yang mana materinya dibawakan oleh Ustadz Adi Hidayat. Semoga Allah swt merahmati beliau. Beliau menjelaskan cukup detil persoalan shalat dari awal hingga salam hingga membuat saya sadar bahwa shalat yang saya lakukan selama ini hanya sia-sia jika hanya sebatas ritual semata.

Tentunya agar shalat semakin berkualitas harus mengetahui makna masing-masing bacaan dalam shalat. Karena shalat bacaannya dalam Bahasa Arab, maka penulis saya harus belajar Bahasa Arab. Dari situlah kemudian, saya tertarik untuk mengulangi kembali materi ilmu agama yang pernah diajarkan di kampus dulu.

Untuk mendalami ilmu agama tentu tidak hanya sebatas mengikuti kajian tematik, namun perlu mempelajari Bahasa Arab beserta Nahwu Shorof sebagai dasarnya secara intensif. Sebab tanpa itu, kita tidak akan pernah mengalami nikmatnya belajar berbagai disiplin ilmu dalam Islam.

Oleh karena itulah, lalu saya berusaha menguasai Bahasa Arab beserta Nahwu Shorofnya hingga saat ini. Selain itu, saya juga mengikuti kajian online lain seperti Ilmu Tauhid, Ilmu Fiqh, dan Ilmu Tafsir. Walaupun pernah diajarkan di kampus, karena minat yang tinggi saya ingin memperdalam lebih lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun