Mohon tunggu...
Erlangga KusumaYuda
Erlangga KusumaYuda Mohon Tunggu... Guru - Guru Muda

Seorang Pemuda yang kalo serius jadi guru dan kalo becanda jadi komik

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jam Tidur Berantakan, Kenali Penyebabnya

27 Januari 2024   00:04 Diperbarui: 27 Januari 2024   00:04 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pernahkan teman-teman merasa masih segar ketika jam dua pagi ? kemudian merasa lesu dan mengatuk saat jam 7 pagi ? kemudian menyebabkan kalian tidur sampai sore hari ? satu dua kali mungkin terasa remeh, seperti kamu di matanya. Akan tetapi kejadian ini terus terulang, membentuk kebiasaan yang terus terulang bagai noda bandel yang sulit dibersihkan dan menjadi kebiasaan yang sulit diubah. Hal tersebut menyebabkan tugas bertumpuk meminta perhatian dan aktivitas yang sudah direncanakan menjadi banyak yang terkendala. Kemudian perlahan kita akan menjadi seorang nolep yang masa depannya tidak bisa diidentifikasi.

Jika kamu mengalami hal-hal diatas jangan panik dan membuat klarifikasi. Tenang saja, walaupun kamu jomblo, kamu bukanlah satu-satunya orang yang mengalami hal tersebut. Berdasarkan observasi saya dari status WA dan Instagram teman-teman dan pengalaman diri sendiri. Masalah jam tidur yang berantakan sudah menjadi publick enemy bagi sebagian besar kaum muda. Banyak perbincangan mengenai masalah ini. Mulai dari sebagai percakapan bagi insan yang sendang PDKTan, obrolan dinamis di tongkrongan, bahkan banyak yang membicarakannya secara serius berdasarkan sudut pandang disiplin ilmu yang terkait. saya juga merupkan salah satu yang tertarik untuk mengghibah masalah ini berdasarkan faktor-faktor penyebab terjadinya jam tidur yang berantakan. Dari hasil perenungan yang mendalam di lantai yang datar. Berikut adalah hal-hal yang menyebabkan jam tidur berantakan;

Gawai yang terlalu memikat.

Pada era teknologi yang sudah semakin maju sekarang. Gawai merupakan salah satu produk dengan pesona lengkap yang sulit diabaikan oleh siapapun. Fiturnya yang lengkap sehingga mendapatkan julukan telephone pintar bukanlah isapan jempol belaka. Dengan gawai kita bisa melakukan apapun. Belanja, belajar, bermain, berinteraksi, dan masih banyak lagi. Mungkin hanya belum bisa dimakan saja.

Dampaknya semua kalangan usia mayoritas tidak bisa lepas dari gawainya. Mulai dari anak-anak yang bermain games, remaja yang aktif di media sosial, bahkan orang tua yang selalu senang menanti informasi bombastis tapi diragukan kebenarannya di facebook dan grup WA keluarga.

Awalnya mungkin hanya berniat lima sampai sepuluh menit saja, berniat sebagai selingan menghilangkan jenuh. Akan tetapi ketika sudah terkena pesonanya. Waktu jadi seperti naik ferari. Melesat dengan cepat tanpa disadari. Sampai akhirnya tugas yang tadi dikerjakan terbengkalai dan waktu sudah beranjak jauh ketika kita melepas gawai. 

Minim aktivitas.

Pada masa aktivitas yang serba online sekarang, kasus jam tidur berantakan meningkat dengan kecepatan cahaya. Salah satu penyebab yang bisa saya yakini adalah minimnya aktivitas fisik dan aktivitas di luar rumah yang bisa diakukan. Sehingga energi-energi yang ada pada tubuh hanya dihabiskan untuk rebahan dan bermain gawai. Aktivitas-aktivitas tersebut sulit mendatangkan rasa lelah dan kantuk sehingga kesegaran mata masih terjaga walaupun sudah larut malam.

Terlalu asik pada hal yang disenangi

Setiap orang pasti memiliki kegemaran masing-masing. Melakukan aktivitas kegemaran memang selalu menjadi hal yang menyenangkan. Sehingga jalannya waktu bagai naik BMW, terasa singkat. Akan tetapi melakukan aktivitas kegemaran juga perlu pengendalian diri yang baik. Karena jika dilakukan secara sewenang-wenang maka kita akan terlalu fokus pada kegemaran tersebut.

Contohnya adalah mabar game online dari batrai penuh sampai menghutang pada terminal terdekat, atau nonton drakor dari episode satu sampai tamat tanpa beranjak di kasur. Sehingga tugas-tugas yang lain terbengkalai dan tubuh terabaikan haknya. Dampaknya bisa ditebak. Siklus tidur yang buruk akan menjadi pendamping di hidupmu.

Cemas dan over thinking

Sumber dari cemas ini biasanya muncul dari rasa bersalah akibat tugas-tugas yang seharusnya diselesaikan malah terbengkalai. Rasa bersalah tersebut kemudian bermain-main dan berlarian di dalam pikiran. Menyebabkan kita tidak mood dalam melakukan segala hal. Inginnya semua sudah selesai tanpa dikerjakan. Ujung-ujungnya kita hanya rebahan dan kembali terpikat pada pesona gawai tanpa perduli waktu yang sudah kabur naik fortuner.

Terlalu banyak tidur di pagi hari.

Dampak dari segarnya kita sampai dini hari adalah kantuk kemudian datang di pagi harinya. Jika dipikirkan secara sekilas tidur merupakan salah satu solusi yang tepat. Akan tetapi hal itu sebenarnya jebakan betmen. Tidur terlalu lelap di pagi hari sebenarnya merupakan elemen penting yang menyebabkan lestarinya siklus jam tidur berantakan. Akibat banyaknya jam yang terbuang karena tidur di pagi hari, maka persediaan stamina untuk melek di malam hari akan melimpah. Sehingga hal tersebut menyebabkan kita kuat untuk kembali terjaga sampai dini hari. Begitulah siklus tersebut terulang akibat kita terbuai nikmatnya tidur di pagi hari.

Demikianlah faktor-faktor penyebab jam tidur berantakan yang berhasil saya analisis. Apakah teman-teman pernah mengalami salah satunya atau bahkan semuanya. atau mungkin ada faktor-faktor lain yang teman-teman alami. Semuanya bisa dighibahkan di kolom komentar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun