Senja ibarat tirai yang membuka malam
Senyap menyelingsing di antara pendengaran telinga
Dari jauh, suara-suara syahdu mulai meliuk-liuk dengan irama yang berbeda
Aku ditawan sejuk kala itu juga
Dari dekap malam
Ada sunyi yang sela dituduh seram
Menjadi alur yang menakutkan di setiap helaan
Dari jauh warna jingga rela berkorban diriÂ
Ditelan atap langit yang biru menyakiti
Kaki-kaki mungil berlarian menuju tempat suci terdekat
Demi seutas janji di terus dipanjat
Dibagi lima waktu yang indah menyapa hari
Membuat sejuk hati
Kaki-kaki kecil berderet rapi di karpet-karpet bersih
Berusaha tidak bercanda saat akan mengadu pada sang kekasih
Dari barat senja telah pulang pada pangkuan
Siap menjemput petang yang ditantang untuk tenang
Maghrib ini, ada kisah yang berusaha istirahat
Membasuh muka dari penipuan
Menyejukkan diri dari kegerahan
Maghrib ini sepotong kisah disulam dalam sajadah dan kubah-kubah keemasan
Sumenep, 04 Agustus 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H