Mohon tunggu...
Erka Ray
Erka Ray Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Mempunyai nama pena Erka Ray, kelahiran Januari 2003, di Kabupaten Sumenep Madura Jatim. Mempunyai cita-cita sebagai penulis semenjak kelas 4 SD. Mulai nekad mempublikasikan karyanya sejak 2019 lalu. Orangnya sering gabut. Kalau udah gabut, nulis. Kalau lagi sok sibuk, lupa nulis. Hasil gabutnya sudah ada 4 buku solo dan 7 buku antologi puisi yang gak pernah dia beli. Dan rencana gabutnya masih banyak lagi. Makanya beli bukunya Erka biar tau. 🥱😴

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

"Maghrib di Sepotong Kisah Suci"

4 Agustus 2022   18:42 Diperbarui: 4 Agustus 2022   18:55 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja ibarat tirai yang membuka malam

Senyap menyelingsing di antara pendengaran telinga

Dari jauh, suara-suara syahdu mulai meliuk-liuk dengan irama yang berbeda

Aku ditawan sejuk kala itu juga

Dari dekap malam

Ada sunyi yang sela dituduh seram

Menjadi alur yang menakutkan di setiap helaan

Dari jauh warna jingga rela berkorban diri 

Ditelan atap langit yang biru menyakiti

Kaki-kaki mungil berlarian menuju tempat suci terdekat

Demi seutas janji di terus dipanjat

Dibagi lima waktu yang indah menyapa hari

Membuat sejuk hati

Kaki-kaki kecil berderet rapi di karpet-karpet bersih

Berusaha tidak bercanda saat akan mengadu pada sang kekasih

Dari barat senja telah pulang pada pangkuan

Siap menjemput petang yang ditantang untuk tenang

Maghrib ini, ada kisah yang berusaha istirahat

Membasuh muka dari penipuan

Menyejukkan diri dari kegerahan

Maghrib ini sepotong kisah disulam dalam sajadah dan kubah-kubah keemasan

Sumenep, 04 Agustus 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun