Mohon tunggu...
Eriyani Juniar
Eriyani Juniar Mohon Tunggu... Dosen - ੈ♡‧₊˚

hi there

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara di Era Globalisasi

11 November 2020   15:32 Diperbarui: 26 April 2021   13:25 27041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dengan lima dasar ini lah yang menjadi landasan kita dalam menghadapi kehidupan tantangan Ideologi Pancasila dari berbagai terjangan ideologi dunia dan kebudayaan global. Seperti tantangan menghadapi atheisme, Individualisme, dan kapitalisme.

Di tengah era globalisasi,  ideologi   yang   bisa   bertahan adalah ideologi   yang   bisa   menjaga   keseimbangan   antara   kepentingan  global   dengan   kepentingan   nasional.   Artinya,   ideologi   yang  bisa   terus   eksis  adalah   ideologi   yang   bisa   menempatkan   kepentingan  nasional   tanpa   ikut   terpengaruh   nilai-nilai   asing   dari   ideologi   lain  yang   datang   melalui informasi global seperti siaran televisi, internet atau pertukaran jasa dan barang lainnya. 

Globalisasi membawa perubahan-perubahan dalam tatanan dunia internasional yang pengaruhnya langsung terhadap perubahan-perubahan di berbagai Negara. Kemampuan menghadapi tantangan yang amat dasar dan akan melanda kehidupan nasional, sosial, dan politik, bahkan mental dan bangsa maka benteng yang terakhir ialah keyakinan nasional atas dasar Negara Pancasila yang sebagai benteng dalam menghadapi tantangan pada era Globalisasi yang semakin berkembang pada saat ini.

Tantangan yang lain yaitu banyaknya ideologi alternatif melalui media informasi yang mudah dijangkau oleh seluruh anak bangsa seperti radikalisme, ekstremisme, konsumerisme. Hal tersebut juga membuat masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan juga kurangnya efektivitas serta daya tarik pembelajaran Pancasila. Kemudian tantangan selanjutnya adalah eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi yang mengarah kepada menguatnya.

Tantangan yang dihadapi negara dalam konteks aktualisasi nilai-nilai ideologi sejauh ini adalah berkembangnya berbagai paham yang kurang sesuai dengan nilai-nilai ideologi Pancasila. Kondisi seperti itu menghasilkan adanya dialektik dan terjadinya tarik-menarik nilai di dalam diri warga negara. 

Warga negara di dalam memfilter berbagai nilai tersebut dipengaruhi oleh faktor yang ada di dalam dirinya, meliputi pemahaman dan kesadaran terhadap nilai-nilai bersama serta kondisi lingkungan. Berbagai tendensi yang diperlihatkan sebagian anak bangsa dalam bentuk pola pikir, sikap, dan perilaku yang kurang selaras dengan nilai-nilai kebersamaan seperti diamanatkan dalam ideologi negara, selanjutnya akan diuraikan dan dirinci berdasarkan urutan nilai yang termuat di dalam sila-sila Pancasila.

Tantangan yang tidak kalah pentingnya adalah pada dinamika terorisme yaitu adanya sebagian anggota masyarakat yang terjebak dalam pola pikir dan tindak radikalisme. Pengaruh corak berpikir seperti ini masih ada kaitannya dengan nilai sila pertama maupun nilai sila-sila lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun