Mohon tunggu...
Eri Silvanus
Eri Silvanus Mohon Tunggu... Konsultan - Human Behavior Coach

Saya menolong menyelesaikan masalah klien dalam topik professional development, salesmanship, dan leadership engagement menggunakan sudut pandang human behavior science. Selain itu juga mengaplikasikan human behavior science ke dalam konteks pernikahan dan pengasuhan.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Facebook, Metaverse, dan Kenapa Orang Bodoh Akan Tetap Tertinggal

5 November 2021   09:44 Diperbarui: 5 November 2021   09:57 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi hei, bagaimanapun itu "tren pasar" ya kan? Jadi secara bisnis, itu adalah keputusan yang logis. Pasar meminta, maka pebisnis akan menyediakan.

Di sisi lain, orang-orang yang lebih bijak akan melihat jebakan tren ini.

Mereka tidak menolak teknologi baru. Mereka sekedar paham bahwa proses belajar yang benar-benar menghasilkan perkembangan riil tidak perlu selalu dicampurkan dengan perasaan menyenangkan.

Belajar sesuatu yang baru memang sulit. Tapi itulah alasan kita belajar. Untuk menyelesaikan masalah yang belum bisa kita selesaikan.

Pada akhirnya orang-orang "bijak" inilah yang akan terus memimpin di depan, meninggalkan "orang-orang bodoh dan bebal" itu di belakang. Kenapa? Karena mereka terus mengembangkan kapasitas dirinya dan kapasitas timnya, ketika banyak orang lain menghabiskan resorurce mereka sekedar untuk merasa dihibur.

.

.

For more insight on applied human behavior on professional development, salesmanship, and leadership engagement, follow my accounts at: Instagram, LinkedIn, YouTube, Spotify, and other podcast platforms.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun