Mohon tunggu...
erisman yahya
erisman yahya Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah, maka kamu ada...

Masyarakat biasa...proletar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Malaikat "Mengritik" Tuhan

26 Juli 2019   10:29 Diperbarui: 26 Juli 2019   10:56 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Islah Pak Jokowi dan Pak Prabowo, lalu berlanjut makan nasi goreng bersama antara Bu Megawati dan Pak Prabowo, masih menyisakan perbincangan yang menarik. 

Seperti biasa, ada yang pro dan tentu saja ada yang kontra. Lalu, apa hubungannya antara pertemuan rekonsiliasi itu dengan judul kita di atas? Hehehe...kalau tak ada hubungan, ya nanti coba kita hubung-hubungkan aja. 

Penulis ingin mengajak pembaca untuk menyimak firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 30-33 tentang awal mula penciptaan makhluk bernama Manusia. 

Sejak awal, ternyata terjadi dialog yang begitu intens antara Tuhan sebagai penguasa dengan makhluk bernama Malaikat yang sehari-hari kerjanya hanya menyembah dan mensucikan Allah. 

Berikut penulis nukilkan arti surat Al-Baqarah ayat 30-33 itu: "Ingatlah ketika Tuhan-mu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi." Lalu para malaikat berkata: "Apakah Engkau hendak menjadikan di bumi itu orang (makhluk) yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" 

Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak engkau ketahui." Dia (Allah) mengajari Adam nama-nama seluruhnya, kemudian memaparkannya kepada para malaikat, lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama benda itu, jika kamu orang-orang yang benar." 

Para malaikat berkata : "Maha suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka (para malaikat) nama-nama benda ini!"

Maka, setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman : "Bukankah sudah Aku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan kamu sembunyikan?" 

Dari firman Allah di atas, barangkali ada beberapa hal yang bisa kita simpulkan dan kita ambil hikmahnya. Yang utama adalah, ternyata tidak ada seorang pun yang kebal dari kritik. Bahkan Tuhan sekalipun. 

Sangat nyata dalam ayat di atas, ketika Tuhan mengatakan kepada para malaikat bahwa Dia akan menciptakan manusia di muka bumi sebagai khalifah, para malaikat langsung protes dengan dalih bahwa manusia hanya akan berbuat kerusakan dan saling menumpahkan darah. 

Tapi ternyata Tuhan tidak menyikapi kritikan malaikat itu dengan menangkapi mereka, lalu menjebloskan mereka ke dalam Neraka Jahannam. Tidak. Tuhan justru malah mengajak para malaikat yang protes itu dengan berdialog. Sehingga pada akhirnya para malaikat dapat memahami dengan baik maksud dan rencana Tuhan. 

Jadi, kalau Pak Jokowi jadi penguasa, atau siapapun yang merasa punya kuasa di muka bumi ini, bahkan Pak RT sekalipun, mohon janganlah alergi terhadap kritik. Karena kritik ternyata sudah ada sejak sebelum manusia itu ada. 

Pun bagi Pak Prabowo dan konco-konconya, sebenarnya pun tak usah malu atau rendah diri jadi oposisi, yang kerjanya selalu mengkritik atawa tukang kritik, karena malaikat tidak berkurang sedikitpun kemuliaannya di sisi Tuhan ketika mereka melancarkan kritik kepada Tuhan. 

Sudahlah, jangan ribut-ribut terus tentang bagi-bagi kursi kekuasaan. Serahkan saja sepenuhnya kepada pemenang Pemilu untuk mengatur kekuasaan sebagai konsekwensi dari sistem demokrasi. Sementara yang kalah, ya jadi tukang kritik saja, tapi kritik yang konstruktif atas dasar kepentingan rakyat banyak. Wallahu'alam. 

Pekanbaru, Riau, Jum'at yang berkah (26/07/2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun