Mohon tunggu...
Erinna Ratnaduhita
Erinna Ratnaduhita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

suka menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dakwah Era Globalisasi

9 November 2024   22:24 Diperbarui: 9 November 2024   22:28 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Globalisasi membuka peluang bagi dakwah untuk menjangkau lebih banyak orang di seluruh dunia. Teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan penyebaran pesan-pesan Islam secara cepat dan luas. Di sisi lain, globalisasi juga menghadirkan tantangan bagi dakwah, seperti arus informasi yang beragam dan terkadang bertentangan dengan nilai-nilai Islam, budaya global yang serba permisif dan individualistis, serta munculnya paham-paham sekuler dan liberal yang mengikis nilai-nilai keagamaan.

Dalam konteks ini, dakwah di era globalisasi membutuhkan strategi dan pendekatan yang tepat untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada. Para dai dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyampaikan pesan-pesan Islam agar tetap relevan dan efektif dalam menjawab kebutuhan zaman.

Oleh karena itu, penting untuk memahami tantangan dan peluang dakwah di era globalisasi, serta merumuskan strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang tersebut. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa dakwah tetap menjadi kekuatan yang positif dalam membangun masyarakat yang berakhlak mulia dan bermartabat.

Dakwah di era globalisasi mengacu pada upaya menyebarkan ajaran Islam di tengah perkembangan teknologi informasi yang pesat dan perubahan sosial budaya akibat globalisasi. Globalisasi, yang ditandai dengan "konektivitas kompleks" antar negara, budaya, dan masyarakat, menawarkan peluang dan tantangan tersendiri bagi dakwah. Melalui berbagai platform digital seperti media sosial, website, dan aplikasi komunikasi, dakwah dapat menjangkau lebih banyak orang dari berbagai belahan dunia tanpa terbatas oleh jarak geografis.

Di sisi lain, globalisasi juga membawa pengaruh budaya luar yang dapat melemahkan nilai-nilai lokal dan agama. Di sinilah peran penting dakwah dalam memperkuat identitas Islam di tengah arus budaya global yang homogen, yang sering kali mengedepankan materialisme dan hedonisme. Dakwah di era ini juga harus menekankan nilai-nilai toleransi dan saling menghargai dalam masyarakat yang semakin multikultural akibat globalisasi. 

Seiring dengan perkembangan zaman, terutama di era globalisasi, dakwah menghadapi berbagai tantangan baru yang memerlukan pendekatan berbeda. Globalisasi, yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, turut membawa perubahan besar dalam dinamika kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya umat manusia. 

Tantangan yang muncul dari globalisasi tidak hanya melibatkan aspek-aspek teknis, tetapi juga ideologis dan kultural. Oleh karena itu, para da'i dihadapkan pada tugas besar untuk menyesuaikan metode dakwah mereka dengan kondisi baru yang dipengaruhi oleh globalisasi. Adapun Tantangan Dakwah du era globalisasi sebagai berikut.

  • Perkembangan Teknologi Informasi

Globalisasi membawa dampak besar dalam perkembangan teknologi informasi. Internet dan media sosial telah mengubah cara informasi disampaikan dan diterima oleh masyarakat. Di satu sisi, kemajuan ini menjadi peluang besar bagi dakwah karena pesan-pesan keislaman dapat disampaikan lebih cepat dan luas. Namun, di sisi lain, teknologi ini juga menghadirkan tantangan berupa arus informasi yang sulit dikontrol. 

Banyak informasi yang simpang siur, hoaks, atau bahkan ajaran-ajaran yang bertentangan dengan Islam yang mudah diakses oleh siapa saja. Hal ini dapat menimbulkan kebingungan di kalangan umat, terutama mereka yang kurang memiliki dasar pengetahuan agama yang kuat. Da'i harus mampu memanfaatkan media ini secara efektif dan bijak untuk menyebarkan dakwah yang akurat dan relevan sesuai dengan ajaran Islam yang benar. 

  • Pluralisme dan Relativisme Budaya

Globalisasi juga membawa dampak pada pluralisme budaya dan agama. Di berbagai belahan dunia, masyarakat semakin terpapar dengan berbagai tradisi dan kepercayaan yang berbeda-beda. Konsep pluralisme ini menuntut dakwah Islam untuk berhadapan dengan tantangan dalam menyampaikan ajaran yang bersifat eksklusif, namun harus tetap menjaga toleransi terhadap perbedaan yang ada.

  • Individualisme dan Sekularisme

Globalisasi seringkali dikaitkan dengan meningkatnya individualisme dan sekularisme. Masyarakat modern cenderung lebih fokus pada pencapaian pribadi dan kebebasan individual daripada keterikatan pada norma-norma agama dan komunitas. Hal ini membuat dakwah harus mampu menjelaskan pentingnya kebersamaan dan kolektivitas dalam ajaran Islam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun