Besarnya niat dalam menjalani kehidupan adalah penentu seberapa besar keinginan itu akan diperjuangkan. Coba tanya pada diri sendiri, apakah kita sudah yakin dengan jalan hidup yang kita ambil sekarang? Atau sekedar keinginan sementara karena mengikuti tren yang tengah berkembang atau karena ingin menunjukkannya pada orang lain.
Percayalah, hal pertama yang harus kita lakukan dalam memutuskan apa saja yang akan kita jalani dalam hidup ini adalah untuk diri kita sendiri sebelum memikirkan orang lain. Dengan begitu dalam menjalaninya pun tidak begitu berat, sebesar atau sebanyak apa pun rintangan yang menghadang.
4. Tetap Fokus
Fokuslah pada apa yang ada di depan sana, bukan pada masa lampau yang bisa jadi akan menggoyahkan tujuan kita. Masa lalau hanya sebagai pelajaran untuk memperbaiki diri karena guru terbaik adalah pengalaman yang sudah kita lalui.
Masa lalu sebagai panduan untuk memperbaiki dan menambah kekurangan atau kekosongan dari perjalanan sebelumnya. Selain itu, selalu fokus pada apa yang akan dituju jangan kalah oleh pengalihan yang akhirnya tidak mendapatkan apa-apa dari keduanya.
5. Timing
Kegagalan saat ini adalah keberhasilan di masa mendatang.
Aku sering mendengar dari orang-orang sukses bahwa menuju kesuksesan itu tidak ada yang instan. Walau ada biasanya tidak bertahan lama. Kesuksesan yang abadi adalah hasil dari proses panjang dengan ujian yang terus datang menghampiri. Ya, memang seperti itulah ironisnya.
Dalam pekerjaanku sebagai marketing sering sekali menerima penolakan dari calon customer. Satu, dua, tiga penolakan sudah biasa. Malah semakin kebal karena dari pengalaman selama 6 tahun bergulat di bidang marketing, satu hal pelajaran terbaik yang aku terima adalah terkadang menuju hasil yang baik itu ada waktunya.
Waktu yang tepat untuk menerima hasil dari apa yang sudah kita perjuangkan. Oleh sebab itu, seberapa banyak pun penolakan yang diterima tidak akan menyerah begitu saja. Terbukti, calon customer yang dulu sering menolak sekarang menjadi pelanggan setia.
Iniliah kenapa proses itu penting. Kuncinya jangan pernah menyerah dalam mencapai suatu tujuan. Sebentar saja kita putus asa, maka kepercayaan diri akan terkikis oleh emosi yang seharusnya dikelola dengan baik.
6. Bergantung pada Tuhan
Sebagai makhluk beriman jangan pernah meninggalkan Tuhan. Sebaliknya, bergantunglah pada Tuhan dalam menjalani kehidupan ini karena Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita. Tuhan selalu menunjukkan jalan yang tidak terduga saat kita dalam kesulitan dan saat menerima kebaikan.
Penutup
Hidup tidak seperti yang kita harapkan bukan berarti mengalami kegagalan yang hakiki. Melainkan, sebuah pembelajaran bahwa tidak ada yang sempurna dalam hidup ini.Â