1. Kebijakan moneter ketat Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed)
The Fed menaikan tingkat suku bunga acuannya untuk menekan tingkat inflasi yang semakin tinggi hingga 3,48%. Suku bunga yang tinggi membuat dolar AS lebih menarik bagi investor, sehingga mereka beralih dari aset berisiko ke dolar AS. sehingga investor lebih memilih berinvestasi di negara dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi. Sehingga memberikan tekanan pada mata uang negara-negara berkembang.
2. Turunnya harga komoditas ekspor
Penurunan harga komoditas ekspor di pasar internasional, seperti komoditas ekspor utama Indonesia yaitu batubara dan minyak kelapa sawit dapat menurunkan pendapatan negara dalam bentuk valuta asing. Kondisi ini berdampak besar bagi Indonesia yang bergantung pada ekspor  komoditas untuk perekonomiannya, memperburuk neraca perdagangan dan menekan nilai tukar Rupiah.
3. Tingginya tingkat impor
Menurunya nilai ekspor negara indonesia berbanding terbalik dengan meningkatnya nilai impor. Banyaknya impor yang membutuhkan lebih banyak dolar AS sebagai alat pembayaran khusunya barang konsumsi berdampak pada melemahnya nilai tukar Rupiah.
4. Perlambatan ekonomi global
Perang Rusia dan Ukraina dapat mengganggu rantai pasokan global, yang dikhawatirkan akan memperlambat perekonomian global. Situasi ini dipenuhi ketidakpastian seperti tingginya inflasi dan potensi resesi di beberapa negara maju. Ketidakpastian ini membuat investor khawatir tentang prospek ekonomi global dan masa depan investasi mereka. maka dari itu Investor beralih ke aset yang lebih aman seperti dolar AS.
Faktor Internal adalah faktor yang berasal dari dalam negeri Indonesia dan secara langsung mempengaruhi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing, khususnya dolar AS. Berikut faktor internal yang mempengaruhi melemahnya nilai tukar Rupiah:
1. Defisit neraca perdagangan
Defisit neraca perdagangan terjadi ketika nilai ekspor lebih rendah dibandingkan impor, sehingga terjadi defisit neraca perdagangan. Hal ini menyebabkan permintaan dolar AS meningkat untuk membiayai impor, sehingga menekan nilai tukar Rupiah.