Mohon tunggu...
Eril Sadewa
Eril Sadewa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Analis Sejarah

Selamat datang, tulisan-tulisan disini adalah hasil pembacaan saya atas Sejarah Nusantara yang begitu kaya, semoga bisa menjadi jembatan untuk menyelami kekayaan sejarah negeri kita yang indah ini.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Warbiyasak! Inilah Strategi Politik Sang Pendiri Kraton Yogyakarta yang Patut Dicontoh!

27 November 2023   10:39 Diperbarui: 27 November 2023   10:39 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Indonesiya.com

Menurut Ricklefs, penulisnya tak lain adalah putra mahkota Kesultanan Yogyakarta. Ricklefs mengatakan bahwa novel ini memang tidak ada hubungannya dengan sejarah yang asli, akan tetapi menggambarkan rencana pihak Kraton untuk melawan Kolonialis Belanda.

2.Menetralisir ancaman yang lebih besar.

Pada 1780 M, Inggris mulai memerangi Belanda dan Pasukan Gabungan Inggris dan India berhasil menaklukkan Manila pada tahun 1762 M. VOC Belanda ketar-ketir mendengarnya, Belanda memutuskan meminta bantuan pada Surakarta dan Yogyakarta. Sultan Hamengkubuwana I pun mengirimkan pasukannya ke Ibukota  VOC Belanda yang terancam serangan yaitu Batavia ( kini DKI Jakarta). Pada 1781 M, Pasukan Yogyakarta dan Surakarta mulai berangkat ke Batavia. Pasukan Yogyakarta yang dikirim bukan pasukan sembarangan melainkan pasukan yang kuat dan terlatih.

Hmm, apa ya penyebab Sultan Hamengkubuwana I mengirimkan pasukan untuk membantu VOC Belanda ke Batavia?, menurut saya ada dua alasan yang melatarbelakangi pengiriman pasukan tersebut.

Pertama, pastinya menetralisir ancaman yang lebih besar. Sultan Hamengkubuwana I sebagai politikus berwawasan luas pastinya mengetahui seberapa besar kekuatan Inggris dan seberapa berpotensi Inggris menguasai Jawa. Jika Batavia jatuh ke tangan Inggris, Inggris pasti dapat menguasai Jawa dengan mudah, hal itu sudah saya bahas di artikel saya berikut yang bisa anda cek di link ini:
Yogyakarta Tidak Pernah Dijajah? Serangan Inggris ke Kraton Yogyakarta 1812 M Halaman 1 - Kompasiana.com

Kedua, ada kemungkinan bahwa Sultan Hamengkubuwana I juga ingin menerukan upaya Sultan Agung untuk merebut kembali Batavia dari Penjajah Belanda. Dengan mempertahankan Batavia dari Penjajah Inggris, maka Sultan Hamengkubuwana I punya alasan untuk meminta wilayah itu dari Penjajah Belanda dan jika seandainya mereka menolak, maka Sultan Hamengkubuwana I bisa melancarkan perang lagi terhadap Belanda.


Namun ternyata, serangan tersebut malah tidak terjadi dan tidak ada perang di Batavia yang terjadi kala itu. Seandainya serangan itu terjadi, pasti akan terjadi hal yang mengubah sejarah kita selama-lamanya.

Itulah sepintas keberhasilan Pangeran Mangkubumi mendirikan sebuah negara yang kuat. Intinya, pemimpin yang cerdas adalah mereka yang mampu melindungi negaranya,baik masalah eksternal maupun internal.

Sumber:

Ricklefs, MC: Yogyakarta Dibawah Sultan Mangkubumi 1749-1792 . Sejarah Pembagian Jawa, Mata Bangsa,2002.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun