Mohon tunggu...
Erik Wirawan
Erik Wirawan Mohon Tunggu... Creativepreneur -

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Rekening Bank Mandiri Tiba-tiba Berkurang dan Dipakai Orang Lain untuk Mandiri Kredit Mikro

3 Maret 2017   06:37 Diperbarui: 3 Maret 2017   18:00 13967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Saya rasa ini adalah kejadian kedua yang sama yaitu masalah dengan rekening Bank Mandiri saya. Sebelumnya saya sempat menulis Surat Pembaca di beberapa Media, tapi sepertinya tidak mendapat respon, baik dari Bank Mandiri dan pengelola surat pembaca.

Saya ingin mengawali cerita ini dengan apa yang baru terjadi hari ini (03/03/2017). Karena saya agak khawatir dengan rekening Bank Mandiri mengingat kejadian tiba-tiba berkurangnya saldo bulan Februari yang lalu, saya merasa tidak aman menyimpan uang di Bank Mandiri, maka saya transfer sisa rekening Bank Mandiri saya ke rekening BCA melalui Mandiri Mobile sebesar Rp535.000,- pada pukul 02:26. Karena kuota internet pada modem Bolt di rumah habis, saya pergi ke Alfamart dekat rumah dan ambil uang di ATM BCA. Ternyata kartu ATM BCA yg baru saya buat minggu lalu sedang bermasalah. Kemudian saya kembali ke rumah dan mentransfer kembali uang sebesar Rp200.000,- pada pukul 04:21:02 dari rekening BCA ke rekening bank Mandiri melalui token KlikBCA yang kali ini koneksi internetnya saya tetring melalui HP. Kemudian saya kembali ke Alfamart dan ambil uang di ATM bank Mandiri. Dan ternyata uang dalam rekening bank Mandiri saya tidak bertambah dan tetap saldo minimum.

Hal ini mirip terjadi pada rekening bank Mandiri saya ini sebelumnya. Berikut ini Surat Pembaca yg pernah saya tulis sebelumnya (24/02/2017). :

Dalam surat pembaca ini saya ingin bertanya kepada pihak Bank Mandiri mengenai keamanan rekening bank yang kita miliki sekaligus berbagi cerita dengan pembaca yang lain untuk berhati-hati jika memiliki rekening di bank.

Kejanggalan dalam rekening Bank Mandiri saya berawal saat kartu ATM Bank BCA saya tertinggal dan tertelan di mesin ATM BCA di Alfamart Yonzikon, Srengseng Sawah kira-kira pada tanggal 17 Februari 2016 pukul 01:00. Dan saya baru menyadari pada pagi harinya. Karena kesibukan saya, saya belum sempat mengurus kembali kartu ATM saya di bank BCA terdekat.

Karena uang di rekening BCA tidak bisa saya ambil melalui ATM, maka pada hari Senin, tanggal 20 Februari 2017 pukul 02:58 saya mentransferkan uang saya ke rekening Bank Mandiri saya. Dana yang saya transferkan dari rekening BCA ke Bank Mandiri sebesar Rp200.000,-. Kartu ATM dan Rekening Bank Mandiri saya sudah hampir 2 bulan ini tidak saya pakai, jadi saya tidak tahu pasti jumlah rekeningnya dan belakangan setelah saya print (23/02/2017) saya baru tahu jumlahnya sebesar Rp118.820,-. Jadi, jika saya transfer dari BCA ke Bank Mandiri sebesar Rp200.000,- seharusnya jumlah rekening saya menjadi sebesar Rp316.820,-.

Kebingungan saya pun dimulai, yang terjadi ketika pada pagi hari antara pukul 06:00 – 07:00 saya cek rekening di ATM Bank Mandiri ternyata jumlah rekening saya hanya berjumlah Rp.116.320,-. Artinya dana sebesar Rp200.000,- yang saya transferkan tersebut tidak masuk ke rekening saya. Minus Rp2.500,- mungkin adalah biaya administrasi bulan Februari 2017 ini. Dan karena ini ATM Bank Mandiri yang harus menyisakan uang di rekening sebesar Rp100.000,- maka uang dalam rekening saya tidak dapat saya ambil. Karena saya sudah hampir 2 bulan ini tidak mengakses rekening Bank Mandiri saya ini, saya sempat berfikir apakah ini denda dari Bank Mandiri? Tapi saya berpikir kejam sekali ini bank kalau denda yang dibebankan kepada saya berjumlah Rp100.000,- karena tidak ada aktivitas keuangan.

Saya yang pada hari itu harus bekerja dan tidak sempat mengurus ke Bank, maka coba meminjam uang ibu saya sebesar Rp100.000,-. Kemudian saya baru sempat mengakses ATM sekitar pukul 18:00 – 19:00 (kalau saya tidak lupa) di galeri ATM di SPBU Pasar Minggu saat pulang bekerja. Ketika saya akan mengambil uang di ATM Bank Mandiri ternyata ATM sedang tidak dapat mengeluarkan uang, karena saya sangat butuh uang saya untuk mengisi BBM maka saya mengambil uang saya di rekening Bank Mandiri saya melalui ATM BNI yang ada di samping ATM Mandiri. Ketika saya melihat jumlah rekening saya tertera Rp416.000,-. Lho kok uang saya jadi bertambah, artinya tidak ada denda yang saya pikirkan tadi di atas. Ini kebingungan saya yang kedua. Kemudian saya ambil uang dari rekening tersebut sebesar Rp100.000,-, yang artinya sisa uang di rekening saya sejumlah Rp316.820,-.

Kebingungan ketiga pun berlanjut.

Pada hari Rabu (22/02/2017) sekitar jam 12:00 saya akan mengambil uang di ATM Bank Mandiri, karena saya hanya butuh uang kurang dari Rp50.000,- maka saya ambil uang dengan kelipatan tersebut. Namun tiba-tiba ATM menyatakan tidak rekening saya tidak mencukupi untuk transaksi, kemudian saya cek saldo rekening saya dan yang terjadi ini lebih jahat lagi karena yang tertera dalam rekening adalah Rp0,-!! Saya bingung dan tega sekali ini Bank Mandiri, saya coba ingat-ingat lagi apakah saya pernah bertransaksi dari tanggal 20 s.d. 22 Februari 2017, dan saya yakin benar saya tidak melakukan transaksi apapun baik melalui ATM atau Mobile Banking. Karena hari itupun saya ada aktivitas audiensi lembaga saya dengan seorang Menteri hingga sore hari, maka saya tidak dapat mengurus rekening Bank Mandiri saya ini ke cabang terdekat.

Berlanjutlah ke kebingungan keempat.

Pada hari Kamis (23/02/2017) akan ada transaksi masuk dari honor saya sebagai tenaga lepas di sebuah institusi sebesar Rp3.417.500,-. Institusi tersebut biasa mengirimkan notifikasi transaksi melalui e-mail. Tepat pada pukul 07:18 saya mendapatkan e-mail notifikasi bahwa telah masuk uang sejumlah Rp3.417.500,-. Mungkin hanya sekitar 3 menit, langsung saya cek melalui Mandiri Mobile Banking, dan ternyata jumlahnya berkurang banyak!! Rekening saya hanya berjumlah Rp1.726.320,-!! Saya hanya berpikir pada saat itu: “Bank Mandiri ini sudah gila!!”.

Tidak berselang lama saya telepon 14000, saya agak sedikit kecewa dengan pelayanan customer service ini, karena sudah biayanya mahal, orang yang melayani saya juga kurang inisiatif dan kurang ramah, dan ternyata saya tidak bisa mengetahui transaksi apa saja yang terjadi pada rekening saya, saya harus datang ke Bank Mandiri cabang terdekat. Maka tidak lama saya langsung menuju ke Bank Mandiri terdekat yaitu di cabang Depok.

Dilanjutkan dengan kebingungan kelima.

Alhamdulillah saya bertemu dengan customer service yang baik bernama Yoga. Saya ceritakan kendala saya. Dia minta ijin untuk memeriksa rekening saya di ruang dalam Bank. Yoga memeriksa transaksi yang ada di rekening saya dan menginformasikan bahwa ada sejumlah dana yang DIBLOKIR!

Lho kok diblokir? Dan saya tidak tahu ada transaksi itu? Dan kenapa diblokir?

Kemudian Yoga menanyakan kepada saya, apakah pernah meminjam Mandiri Kredit Mikro. Ini bukan lagi cuma bingung, tapi saya kaget. Karena selama ini saya tidak pernah mengajukan kredit ke Bank Mandiri, boro-bor mengajukan kredit, cara pinjam kredit saja saya tidak tahu selain itu saya juga pernah ditolak oleh Bank Mandiri saat mengajukan kartu kredit karena pekerjaan saya sebagai Freelancer.

Yoga kemudian minta ijin untuk memeriksa rekening saya di dalam ruang kantor. Tidak selang beberapa lama Yoga datang dan menginformasikan bahwa akan ada orang dari Mandiri Kredit Mikro yang akan menelepon saya. Tidak lama kemudian ada panggilan telepon dengan nomer (021)30023000 mengaku dari Mandiri Kredit Mikro, saya agak lupa namanya kalau tidak salah Lastri. Dia minta maaf dengan ketidaknyamanan saya dan akan segera membuka blokir tersebut kemudian dia menyelesaikan pembicaraannya. Setelah telepon tertutup saya baru ingat, ini orang kok tidak memberitahu kenapa rekening saya diblokir dan kenapa rekening saya masuk dalam daftar nasabah Mandiri Kredit Mikro yang sama sekali saya belum pernah bertransaksi apapun dengan kredit tersebut?

Dan kebingungan keenam saya.

Kemudian saya meminta Yoga untuk kontak lagi Lastri agar mengontak saya kembali. Kemudian Lastri menelepon saya, kali ini dengan nomer telepon (021)30419500, dan menjawab pertanyaan saya tersebut. Dia bilang bahwa ada kesalahan sistem dalam mendeteksi nama pemilik rekening. Dia bilang bahwa ada dua orang yang bernama Erik Wirawan. Yang seharusnya menjadi nasabah Mandiri Kredit Mikro ini Erik Wirawan dengan tanggal kelahiran tanggal 25 bulan 8 tahun 1979 (yang saya ingat dia bicara demikian), dan Erik Wirawan ini mengajukan Mandiri Kredit Mikro di cabang Pasar Rumput. Dengan kesalahan sistem tersebut maka rekening atas nama saya (Erik Wirawan) lah yang akan membayar tagihan kredit dari nasabah Erik Wirawan yang lain tersebut. Setelah itu Lastri pamit untuk menyudahi pembicaraan. Dan kemudian saya baru terpikir ini ada yang salah dari jawabannya, yang kemudian saya ingin tanyakan di surat pembaca ini, antara lain :

1.     Apakah iya sistem hanya membaca nama?

2.     Kenapa sistem tidak membaca nomer rekening sebagai kunci utama dalam mendeteksi sistem?

3.     Jika sistem hanya membaca nama, berapa banyak kesalahan sistem yang dilakukan oleh Bank Mandiri dan bank-bank yang lain? Mengingat banyak kesamaan nama orang di dunia ini. Dan ini sangat-sangat tidak aman bagi nasabah!

4.     Saya curiga Lastri ini berbohong kepada saya tentang sistem, kesalahan sistem karena sistem mendekteksi nama. Saya curiga ini diakibatkan adanya kesalahan atau bisa jadi kesengajaan (human error) dalam menginput data. Dan kalau memang iya ini human error, kenapa tidak berkata jujur kepada saya. Dan lagi-lagi ini sangat-sangat tidak aman bagi nasabah!

5.     Dengan adanya kejadian ini saya menanyakan kepada manajemen pihak Bank Mandiri, seberapa besar jaminan keamanan bagi saya dan nasabah-nasabah lainnya?

Saya nasabah lama dan setia Bank Mandiri walau saya pernah dikecewakan oleh pelayanan Bank Mandiri ini. Mungkin ini hanya sebagian kekecewaan saya kepada Bank Mandiri, sejujurnya saya pernah dua kali dikecewakan oleh pelayanan Bank Mandiri dan ini yang ketiga. Kekecewaan saya yang pertama dulu juga sangat fatal, namun saya tidak sempat menulis surat pembaca. Kekecewaan saya yang kedua pernah saya kirim melalui twitter namun tidak ada tanggapan dari pihak Bank Mandiri. Dan di kekecewaan saya yang ketiga ini baru kali ini saya menuliskan kekecewaan saya di surat pembaca, jadi saya harap pihak Bank Mandiri mau menindaklanjuti keluhan saya ini. Terima kasih

Salam,

Erik Wirawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun