Bahkan ada teknologi jenis roket, yang diakui mampu  memadamkan api dengan radius 1000 meter persegi. Lihat: https://wildfiretoday.com/ Bazalt, perusahaan Rusia yang membuat bom pesawat, bom mortir, dan peluncur granat, telah merancang bom yang dimaksudkan untuk memadamkan api hutan.
Tidak hanya jenis bom saja teknologi pemadam api saja yang berkembang, teknologi rudal dikembangkan oleh perusahaan antariksa cina, dilansir dari republika.co.id Rudal buatan perusahaan antariksa, China Aerospace Science and Industry (CASIC) ini dilaporkan dapat memadamkan api seluas 60 meter kubik.Â
Rudal telah digunakan untuk pengendalian cuaca sebagai alternatif penggunaan pesawat yang lebih mahal. Selain itu, dipakai juga untuk mencegah longsoran salju dan lain-lain.Kini, rudal mulai diterapkan di bidang pemadam kebakaran khususnya untuk api yang sulit dijangkau kendaraan dalam waktu cepat yang disebut high-rise fire suppression (HFS).Â
Mengaplikasikan Granat Pemadam Api Pada Alutsista Meriam
Untuk saat ini. Mungkin masih jauh kita dapat memproduksi sendiri alutsista sejenis rudal atau sejenisnya untuk memadamkan karhutla. Kemungkinan mengembangkan bom pemadam api dengan memanfaatkan alutsista yang dimiliki suatu harapan kita dapat menanggulangi karhutla.
Mengapa meriam?
Meriam merupakan jenis senjata berat yang memiliki fungsi memberikan tembakan bantuan terhadap pasukan kawan, menghancurkan lawan baik itu personil, materil maupun area. Gaya tembakan granat meriam melengkung sehinggah granat tersebut dapat menempuh jarak berpuluh-puluh kilometer lintas gunung. Apalagi jika menggunakan roket/rudal dengan kaliber besar dapat mencapai beratus-ratus kilometer.
Dalam pemadaman api khususnya karhutla. Kita bayangkan proyektil granat yang ditembakkan dari pucuk-pucuk meriam adalah granat pemadam api, memiliki berbagai macam ukuran kaliber, jangkauan, sudut tembak, dan daya tembak. Dengan demikian pemadaman akan lebih efektif dan efisien.
Sebaran Satuan Meriam TNI Wilayah Rawan Karhutla
TNI memiliki berbagai macam pasukan sesuai keahliannya, pasukan-pasukan tersebut dikenal dengan nama korps kecabangan mengoprasionalkan berbagai alutsista. Dari senjata ringan, senjata berat, alat ringan sampai alat berat dan pendukung  perbekalan angkutan, komunikasi, kesehatan dll. Semua kecabangan itu dapat di terjunkan dalam migitasi bencana untuk menunjang tugas pokok Operasi Militer Selain Perang (OMSP)