Mohon tunggu...
Erik Tapan
Erik Tapan Mohon Tunggu... Dokter - Social Media Health Consultant

Sebagai seorang Health Consultant, saya akan berusaha memberi solusi terbaik (efisien, efektif & aman) bagi klien yang kebetulan mengalami ketidakberuntungan dengan kesehatannya. Pengalaman saya dlm bidang kedokteran, farmasi/obat2an, herbal, terapi alternatif / energi, internet dan social media. Topik yang sering ditangani: anti aging, masalah ginjal, penyakit degeneratif, lansia, dll. Silakan kontak saya untuk memperoleh waktu diskusi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Beta 2 Microglobulin, Penanda Tumor yang Ada pada Pasien Dialisis

8 September 2018   09:54 Diperbarui: 9 September 2018   09:10 1408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mesin HFR punya 3 tabung

Tapi ada kabar gembira (lagi), bagi mereka yang ingin menurunkan kadar B2M (hasil penelitian menunjukkan kadar B2M turun rata-rata 43,0%), bisa melakukan dialisis dengan dialisis metode HFR (Hemodiafiltration with Endogeneus Reinfusion). Selain bisa membuang racun-racun bermolekul besar seperti B2M, dialisis dengan metoda HFR bermanfaat juga menjaga kadar gizi pasien karena dialisis HFR ini tidak membuang nutrisi / zat gizi yang biasanya ikut terbuang saat dialisis konvensional.

Dialisis HFR (Hemodiafiltration with Endogeneus Reinfusio)

Dialisis HFR -meskipun belum banyak- bisa ditemui di beberapa RS / Klinik Hemodialisis khususnya di Jakarta. Ciri khas dari dialisis ini, tabungnya ada 3 dan slang-nya panjang banget (lihat gambar di atas).  So tunggu apalagi, bagi pasien-pasien yang ingin segera membuang segera racun-racun bermolekul besar (B2M) tanpa zat gizi banyak terbuang,  Cukup lakukan dialisis dengan HFR, minimal sebulan sekali dan nikmati proses dialisis yang berkualitas.

Bahan bacaan lainnya

Bagi teman-teman yang ingin membaca lebih lanjut mengenai hal ini, silakan klik:

Semoga tulisan ini bermanfaat.

Ditunggu komentar teman-teman. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun