Mohon tunggu...
Erik Tapan
Erik Tapan Mohon Tunggu... Dokter - Social Media Health Consultant

Sebagai seorang Health Consultant, saya akan berusaha memberi solusi terbaik (efisien, efektif & aman) bagi klien yang kebetulan mengalami ketidakberuntungan dengan kesehatannya. Pengalaman saya dlm bidang kedokteran, farmasi/obat2an, herbal, terapi alternatif / energi, internet dan social media. Topik yang sering ditangani: anti aging, masalah ginjal, penyakit degeneratif, lansia, dll. Silakan kontak saya untuk memperoleh waktu diskusi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Layanan Customer Hewlett Packard

20 Maret 2016   20:05 Diperbarui: 20 Maret 2016   20:33 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Tampilan Desktop saat di remote (doc. pribadi)"][/caption]Suatu sore, saat hendak menggunakan printer via wireless ternyata tidak berhasil. Cek router wifi di rumah masih on, tapi lampu wifi di printer Hewlett Packard HP Deskjet Ink Advantage 2425 All-in-One Printer saya, kelap-kelip laksana bintang di langit. Mungkin karena sudah sebulan tidak menggunakan printer ini, jadinya begini. Nggak connect wifi-nya.

Mulailah saya mencoba 'mereparasi' printer tersebut. Di-restart (baik printer maupun router wifi-nya), tetap juga tidak berhasil. Googling....diminta untuk menekan tombol wifi dan X secara bersamaan hingga lampu power kelap-kelip. Kayaknya masuk akal, di-reset agar si printer bisa mencari lagi wifinya. Dan........nggak berhasil juga saudara-saudari.

 

Akhirnya karena sudah tidak tahu mau diapain lagi, saya pun mencari account twitter HP Indonesia. Begitu melihat lamannya twitter HP, ternyata tercantum no telpon CS-nya. Ah....daripada nge-twit mending nelpon untuk berbicara langsung dengan CS/teknisinya.

Dengan ramah sang CS menanyakan tipe printer dan nomor seri. Setelah diberikan kemudian saya diminta masuk ke halaman tertetu dan menulis kode tertentu. Jadilah komputer saya di-remote sama sang teknisi.

Dengan penuh sabar teknisi HP (yang dalam percakapan menunggu software di instalasi akhirnya diketahui) bernama Ali mendownload software dan menginstall lagi agar wifi saya bisa berfungsi.

Customer Service dari Malaysia

Dari perbincangan kami terungkap bahwa percakapan ini dilakukan dari Malaysia. Jadi semua teknisi HP kantornya ada di Malaysia. Yang jadi pertanyaan saya, begitu besarkah omzet HP di Malaysia (dibandingkan dengan di Indonesia) sehingga HP mau berkantor di Malaysia?

Ada yang bisa menjawab?

Atau mungkin karena dukungan pemerintah Malaysia terhadap investor / pelaku bisnis di sana, seperti pengalaman saya sewaktu mengunjungi Malaysia 10 tahun yang lalu.

Penerapan e-health dimulai dari RS Pemerintah agar RS Swasta tidak merugi

Sekitar 10 tahun (mungkin lebih) saya berkesempatan studi banding mengenai penerapan e-health di Malaysia. Waktu itu selain ke beberapa RS Private/Swasta, kami dibawa ke RS Selayang yang merupakan RS Pemerintah. Ternyata meskipun RS Pemerintah (yang menurut kami, pasti teknologinya lebih baik dari swasta), namun sistem dan perangkatmya sudah ketinggalan. Penasaran, saya bertanya koq bisa ketinggalan?

Penyebabnya di Malasyia jika ada program baru yang akan diperkenalkan, umumnya dicoba dahulu di RS Pemerintah, jika sudah berhasil baru diajak RS Swasta mana yang tertarik ikutan. Kalau tidak berhasil? Ya itu resiko yang harus ditanggung pemerintah agar industri RS bisa berkembang dengan sehat. So sweet!! Bandingkan jika ada program baru di Indonesia (BPJS misalnya).

 

Kembali ke Laptop
Mengakhiri cerita ini, ingin disampaikan, besok harinya saya kembali menerima telpon dari Ali yang menanyakan kabar, apakah semuanya sudah berjalan OK?

Itu namanya Customer Service. Tidak salah memilih printer sejuta umat, Hewlett Packard.

Semoga tulisan ini bisa memberi inspirasi kepada: Pemerintah Indonesia maupun perusahaan yang ada di Indonesia dalam rangka menghadapi era MEA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun