3. Empati yang sangat rendah
Seorang Social climbing biasanya lebih suka mementingkan dirinya sendiri dan bersikap narsis yang berlebihan. Dengan begitu dalam hal bersosial biasanya tidak memiliki teman yang benar-benar tau tentang dirinya, bahkan teman-teman yang sama pergaulanya dengan diapun tidak bisa memberikan rasa kehangatan berteman yang saling memiliki.
4. Pilih-pilih teman khusus
Ilustrasi seseorang yang bersikap social climbing (www.shutterstock.com)
Sebenarnya tidak ada yang salah dalam hal ini, karena didalam etika sosial manusia juga memiliki perasaan yang mengendalikan emosinya dalam berteman. Tapi berbeda dengan seorang Social climbing, dia memilih-milih teman dengan maksud untuk membentuk lingkaran khusus yang sejalan dengan dirinya.Â
Jika ada orang lain yang di luar lingkaran pertemanan tersebut, mereka tidak mau beramah-tamah, apalagi mau berteman akrab dengan mereka yang dianggap berstatus lebih rendah.
5. Senang mencari perhatian
Ilustrasi seseorang yang bersikap social climbing (Sumber : www.shutterstock.com)
Tentu semua orang memiliki perasaan senang jika dirinya dipuji. Seorang yang normal akan menyikapi hal tersebut dengan kalem dan cuek, atau bahkan tak jarang mereka langsung merendah. Berbeda dengan seorang Social climbing, mereka sangat senang dan merasa sangat puas apabila menjadi pusat perhatian atas pujian orang.Â
Rasa kesombonganya akan semakin membantu dirinya untuk meningkatkan status sosialnya. Inilah sebabnya kebanyakan dari mereka berusaha mencari perhatian berlebih entah di media sosial atau di kehidupan biasa, dan perhatian itu biasanya memberikan efek yang kontroversi atau sensasional.
Itu dia 5 ciri yang dimiliki oleh seorang yang terindikasi Social climbing. Apakah ciri-ciri tersebut ada pada diri kamu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Lyfe Selengkapnya