Mohon tunggu...
M ERIK IBRAHIM
M ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Mahasiswa - 🌼🕊🐇Terbentur---TerBENTUR---TERBENTUK🌼🐇🕊
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🌼🕊Terimakasih atas dukungan dan komment positif membangunnya. Salam kompasianer 🙏🌼🕊🐇

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Tradisi "Ruwahan" Sebelum Puasa, Mengingatkan Akan Kematian!

25 Maret 2023   09:31 Diperbarui: 25 Maret 2023   10:21 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: seseorang yang sedang berziarah kubur. | Dok. Ellyvon Pranita via amp.kompas.com

Marhaban ya ramadhan

Disebuah perkampungan, tidak jarang ditemui orang-orang yang sedang melakukan tradisi ruwahan sebelum datangnya bulan suci Ramadhan. 

Tradisi ruwahan berasal dari kalender Jawa yaitu bulan " Ruwah" , bulan sebelum memasuki bulan yang penuh berkah ini. 

Ruwahan bisa dimaknai dengan suatu tradisi yang dibiasakan masyarakat dan menjadi sebuah budaya dalam satu sekali untuk menyemarakkan datang nya bulan Ramadhan.

Tradisi ruwahan sebenarnya hampir mirip dengan " Punggahan " yang juga sama-sama berziarah dan mengunjungi para leluhur yang sudah mendahului kita. 

Ilustrasi gambar: orang-orang yang sedang berziarah kubur. | Foto via metro.suara.com
Ilustrasi gambar: orang-orang yang sedang berziarah kubur. | Foto via metro.suara.com

Leluhur tidak hanya tokoh penting saja. Akan tetapi orang-orang terdekat kita yang sudah meninggal, misalnya ayah, ibu, kakek, nenek dan lain sebagainya bisa dikunjungi. 

Tradisi ruwahan berasal dari Semarang yang isinya mungkin sama dengan daerah yang lain. Hanya saja, beragam nama yang membedakan nya. 

Manfaat melaksanakan tradisi ruwahan

Ada beragam manfaat yang bisa digapai baik dirasakan diri sendiri maupun berdampak baik bagi orang lain.

  • 1. Sebagai perantara dan silaturahmi dan pengiriman doa-doa: acara ruwahan memang identik dengan berdoa mengunjungi tempat peristirahatan terakhir orang-orang terkasih yang sudah lebih dulu mendahului kita. Ruwahan juga bisa menjadi penghantar doa-doa bagi mereka agar mereka senantiasa dilimpahkan ampunan, rahmat dan kasih sayang dari Allah SWT. 
  • 2. Sebagai pengingat kematian: setiap yang bernyawa akan merasakan yang namanya kematian. Ajal atau maut, siapapun didunia ini tidak ada yang tahu. Karena jodoh, nasib, rezeki dan maut hanyalah Allah yang tahu semuanya. 
  • 3. Mendapatkan pahala dan introspeksi diriUmat muslim yang berniat tulus mendoakan orang-orang yang sudah meninggal. Sudah pasti Allah SWT akan memberikan balasan yang pantas untuk nya. Dan kemungkinan juga diganti dengan hal yang lebih baik lagi.

Bisa saja didatangkan rezeki berlimpah ruah---ketentraman---keberkahan---kemudahan---kenikmatan---kerukunan dan lain sebagainya

Contoh: jika daerah perkampungan saya, usai berkunjung ke tempat peristirahatan terakhir orang-orang terkasih dari keluarga mereka masing-masing. 

kemudian dilanjutkan dengan acara makan bersama dimushola. Disanalah berbaur dari anak-anak, ibu-ibu, bapak bapak. Semuanya ada. 

---

Demikian dan Selamat Berpuasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun