Mohon tunggu...
MUHAMMAD ERIK NURHIDAYAT
MUHAMMAD ERIK NURHIDAYAT Mohon Tunggu... Administrasi - Penimba Ilmu

mahasiswa jurnalistik di AKY (Akademi Komunikasi Yogyakarta) Penggemar dunia fotografi, tulis-menulis dan berbagai hal yang baru

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Anugerah atau Petaka: Pantai Greweng, Pesona Surga Dunia

30 Desember 2020   17:30 Diperbarui: 30 Desember 2020   17:47 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara mengenai instragram , hemm... emang tak ada lagi namanya sekat untuk bisa beruforia tampil percaya diri di layar media sosial . Medsos satu ini yang sangat digandrungi khususnya kawula muda dikarenakan sajian yang menarik dengan tampilan foto dan video yang memanjakan mata.

Banyak sekali yang bisa kita lakukan dengan akun satu ini diantaranya jual-beli  , bisnis bahkan hal-hal yang pribadi sekalipun bisa jadi camilan umum di dunia maya . 

Netizen oh netizen... , bisa jadi anugerah dan petaka bagi kita semua ? bisa ya bisa tidak tergantung kita sendiri bisa bijak menggunakan medis sosial . Banyak mata yang melihat dari apapun yang kita posting di setiap waktunya .Bisa jadi peruntungan bagi kita penggiat bisnis seperti fotografi , jual beli produk UMKM misalnya , ataupun ajang promosi perusahaan .

Yakinlah , semua akan tertuju padamu . Dengan saling follow atau menaikan rating guna mendapatkan reputasi penuh bagi customer tentang produk/ jasa yang kita tawarkan . Bisa jadi ajang jadi endorsment yang menghasilkan puing-puing uang . Hemm.. seru bukan ?! tapi awas lo , jadi ketagihan bisa jadi penyakit menghadang .

Jangan-jangan foto yang dipajang hanya kesemuan belaka ? beda jauh dengan realita ? senyum yang dipaksakan atau hanya sebuah sandiwara? .Alih-alih hanya sebagai sarana penipuan atau hanya sekedar ingin mendapat pujian dari para viewer / follower .Hati-hati penyakit 'Ain' , apakah itu ?

Dilansir dari www.merdeka.com tentang Mengenal Penyakit 'Ain dalam Islam, Ketahui Penyebab dan Pencegahannya secara garis besar bisa saya simpulkan  bahwa setiap pandangan itu bisa berarti positif ( pujian ) ataukan negatif ( rasa dengki / iri ) sehingga keluar kata-kata / sumpah serapah dan lain-lain misal kita posting keluarga kita ( anak dan istri ) nampak bahagia.

Ternyata musuh atau orang lain yang melihat kita di foto itu bisa jadi memberikan respon yang baik atau buruk . Yang menjadi petaka jika energi negatif ( kata-kata yang tidak baik ) justru akan memberikan imbas yang buruk bagi keluarga kita . Ngeri kan ? parah lagi jika bisa mengganggu psikis kita atau bahkan bisa jadi tekanan batin . Hemm eggak deh .. 

Kalau dari aku sendiri sih , atau bahkan keluarga saya sendiri emang gak begitu getol dengan media sosial . Sesekali posting bolehlah , sekedar untuk bisa memberikan informasi atau bahasa iklan / ajakan kebaikan / setidaknya memberikan kata-kata semangat ( motivasi ) itu lebih baik . 

Tidak memungkiri saya sendiri juga posting tapi gak semua hal pribadi saya posting ( biarlah saya dan keluarga yang tahu ) . Mungkin bisa kita alihkan ke kegiatan positif seperti jual beli, ikutan giveway / kuis-kuis berhadiah mungkin he he ( pengalaman pribadi ) atau bisa posting keindahan alam yang bisa jadi duwit kan asyik tu, bisa jadi sampingan. 

Cerita mengenai tempat yang instragrameble , saya bisa berbagi cerita mengenai tempat wisata yang menurut saya benar-benar instragramable . Di sebuah pantai tempatnya jauh di pelosok perbatasan antara Jogja-Pacitan hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki dan serunya melewati lembah, menuruni bukit bebatuan dan pastinya masih asri tentunya. Pantai Greweng namanya.

Waktu itu saya dengan calon istri ( alhamdulillah sekarang sudah  jadi istri dan punya anak 1  he he he ) . Kita niatnya seru-seruan mencari tempat-tempat yang setidaknya masih jarang didatangi orang alias masih "perawan".

Tercetuslah nama pantai Greweng nan hijau biru dengan medan yang cukup menantang dan pastinya harus hati-hati karena saat itu turun hujan . Kita juga sudah siap jas hujan untuk bisa sampai di lokasi masih di waktu pagi atau siang hari . Karena niatnya gak sampai camping . 

Jalur track menuju pantai Greweng, sumber: journeyofalek.com
Jalur track menuju pantai Greweng, sumber: journeyofalek.com

Perjalanan jalan kaki , kira-kira mencapai jarak 4 km dengan medan lumayan ektrim dan harus hati-hati , karena lengah sedikit saja akan terpeleset dan jatuh karena kanan kiri terdapat jurang tinggi menjulang .

Lelah yang dirasakanpun sangat terasa saat menuruni bukti bebetuan yang sangat licin. Saya dan istri harus saling membantu jangan sampai jas hujan yang kita pakai akan terserimpat di kaki kita.

Air hujan bercampur peluh keringat di kening dan sekujur tubuh  membuat saya dan istri harus sesekali beristirahat untuk sekedar minum atau petekan gula jawa guna mengembalikan energi kita . 

Jalur track menuju pantai Greweng , sumber: journeyofalek.com
Jalur track menuju pantai Greweng , sumber: journeyofalek.com

Semuanya terbayarkan , ketika kaki ini melangkahkan kaki terakhir kita menuju pesona surga dunia yang tersembunyi itu . Dua bukit hijau mengapit di kanan kirinya . Sebuah pantai berpasir putih bersih yang masih bercampur kerang dan bebatuan pantai warna warni . Biota laut nampaknya masih ada juga yang bergerak-gerak di pasir dan berlalu-lalang di sekitaran pantai .

Sungguh indah waktu itu , masih sangat sepi bahkan bisa dibilang hanya kita berdua disana . Suara ombak yang mendayu-dayu di telinga bergulung dengan air pasir pantai menambah syahdu suara di telinga kita . Cuaca cerah dengan awan-awan sepertinya juga menyapa kita dengan senyuman manis . Hemm .... moment yang pastinya Wajib kita abadikan dalam bingkai foto kita . 

Pantai Greweng bisa dibilang menjadi wisata self healing setelah berhari-hari dengan penatnya rutinitas atau pekerjaan sehari-harinya . Keindahan yang memposana, membuat otak dan badan kita refresh seketika.

Terdapat jalur menyerupai sungai yang mengalir ke muara laut membuat wajah pantai ini semakin menawan . Kejernihan air di pinggir pantai menyibak keindahan pesona dasar pantai dengan biotanya . Bau asin menyeruak harum segar di hidung kita , seolah memberikan energi baru . 

Tempat-tempat seperti inilah yang menurutku yang harus diabadikan , instragramable alami dan bisa dikenalkan di media sosial secara luas . Pastinya akan membuat daya tarik wisatawan domestik / mancanegara untuk bisa mengekplor keindahannya . Tapi , saya mengharap tempat-tempat seperti ini  bisa selalu dijaga kelestariannya , jangan sampai tangan-tangan jahat merusak detil kharismanya . 

Dapat saya simpulkan , dari cerita ini saya hanya bisa menghimbau kepada semuanya dan saya sendiri agar bisa selalu menjaga kebersihan tentunya dan tidak lupa selalu bersyukur atas nikmat Alloh swt atas segala keistimewaannya . Banyak perilaku syukur yang bisa kita jalankan diantaranya bisa berbijaklah ketika datang di suatu tempat yang sekiranya membuat nilai baik dalam hidup kita .

Jangan pernah membuat rusak segala sesuatu yang baik, yang harus dilakukan adalah menjadi manusia berpeduli lingkungan , menjaganya dan pastinya bisa menghargai setiap wujud syukur itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun