Mohon tunggu...
MUHAMMAD ERIK NURHIDAYAT
MUHAMMAD ERIK NURHIDAYAT Mohon Tunggu... Administrasi - Penimba Ilmu

mahasiswa jurnalistik di AKY (Akademi Komunikasi Yogyakarta) Penggemar dunia fotografi, tulis-menulis dan berbagai hal yang baru

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Anugerah atau Petaka: Pantai Greweng, Pesona Surga Dunia

30 Desember 2020   17:30 Diperbarui: 30 Desember 2020   17:47 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu itu saya dengan calon istri ( alhamdulillah sekarang sudah  jadi istri dan punya anak 1  he he he ) . Kita niatnya seru-seruan mencari tempat-tempat yang setidaknya masih jarang didatangi orang alias masih "perawan".

Tercetuslah nama pantai Greweng nan hijau biru dengan medan yang cukup menantang dan pastinya harus hati-hati karena saat itu turun hujan . Kita juga sudah siap jas hujan untuk bisa sampai di lokasi masih di waktu pagi atau siang hari . Karena niatnya gak sampai camping . 

Jalur track menuju pantai Greweng, sumber: journeyofalek.com
Jalur track menuju pantai Greweng, sumber: journeyofalek.com

Perjalanan jalan kaki , kira-kira mencapai jarak 4 km dengan medan lumayan ektrim dan harus hati-hati , karena lengah sedikit saja akan terpeleset dan jatuh karena kanan kiri terdapat jurang tinggi menjulang .

Lelah yang dirasakanpun sangat terasa saat menuruni bukti bebetuan yang sangat licin. Saya dan istri harus saling membantu jangan sampai jas hujan yang kita pakai akan terserimpat di kaki kita.

Air hujan bercampur peluh keringat di kening dan sekujur tubuh  membuat saya dan istri harus sesekali beristirahat untuk sekedar minum atau petekan gula jawa guna mengembalikan energi kita . 

Jalur track menuju pantai Greweng , sumber: journeyofalek.com
Jalur track menuju pantai Greweng , sumber: journeyofalek.com

Semuanya terbayarkan , ketika kaki ini melangkahkan kaki terakhir kita menuju pesona surga dunia yang tersembunyi itu . Dua bukit hijau mengapit di kanan kirinya . Sebuah pantai berpasir putih bersih yang masih bercampur kerang dan bebatuan pantai warna warni . Biota laut nampaknya masih ada juga yang bergerak-gerak di pasir dan berlalu-lalang di sekitaran pantai .

Sungguh indah waktu itu , masih sangat sepi bahkan bisa dibilang hanya kita berdua disana . Suara ombak yang mendayu-dayu di telinga bergulung dengan air pasir pantai menambah syahdu suara di telinga kita . Cuaca cerah dengan awan-awan sepertinya juga menyapa kita dengan senyuman manis . Hemm .... moment yang pastinya Wajib kita abadikan dalam bingkai foto kita . 

Pantai Greweng bisa dibilang menjadi wisata self healing setelah berhari-hari dengan penatnya rutinitas atau pekerjaan sehari-harinya . Keindahan yang memposana, membuat otak dan badan kita refresh seketika.

Terdapat jalur menyerupai sungai yang mengalir ke muara laut membuat wajah pantai ini semakin menawan . Kejernihan air di pinggir pantai menyibak keindahan pesona dasar pantai dengan biotanya . Bau asin menyeruak harum segar di hidung kita , seolah memberikan energi baru . 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun