Atikah berjalan menuju ke pintu masuk panti dan mengikuti sesi acara tahap demi tahap.
Tak disangka , Lelaki itupun menaruh hati pada Atikah dan sangat didukung oleh teman sejawat nya . perlu diketahui pendiri panti asuhan itu tak lain adalah kakek dari bapak Atikah . Dan seiring waktu berjalan lelaki itu pun sering mengirimkan pesan ( SMS ) dan pendekatan dari jauh .
Atikahpun awalnya tidak menanggapi , mungkin karena luka hatinya belumlah kering . Tapi Atikahpun tidak mau diam dan harus tenggelam dalam kesedihan terus menerus . Akhirnya , Atikah pun membuka hati .
Selang beberapa bulan, mereka pun intens bertemu seperti acara-acara di panti asuhan . Atikahpun mulai menampakan wajah bahagianya dan akhirnya pun hubungan mereka berlanjut singkat selama 2 bulan di jenjang lebih serius yaitu sampai ke pelaminan. Kedua pihak keluarga siap dan sangat mendukung . Â
Luka itu sudah terpendam jauh dan sangat dalam
3 tahun berjalan, Jaka pulang dari perantauan .
Merasa diapun ternyata menyadari kesalahannya . Kepulangannya pun bukan dengan kebahagiaan justru kepulangan yang haru . Ibunya meninggal dan pesan dari ibunya sebalum meninggal ingin dimakamkan di Yogyakarta . Selama bekerja Jaka pun ternyata tidak betah dengan waktu kerja yang tidak jelas dan penghasilan yang pas-pasan ditambah kehidupan Jakarta yang sangat keras .
Teringat oleh wajah mungil nan cantik yaitu Atikah . Terpikir untuk menemui dan kaget setengah mati . hati ini hancur mendengar berita bahwa atikah sudah menikah dengan lelaki lain . Bersua di kehidupan lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H